infosumbar.net – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat merespon positif usulan pembangunan jalan alternatif Malalo (Tanah Datar) – Asam Pulau (Padang Pariaman) yang bisa menjadi solusi dalam mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di ruas jalan Padang – Bukittinggi.
Selain itu, berbagai potensi seperti di sektor pariwisata, sosial ekonomi, juga akan berdampak besar untuk masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan Malalo menuju Asam Pulau.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat menerima kunjungan sejumlah tokoh masyarakat Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar dan Korong Asam Pulau, Nagari Anduriang, Kabupaten Padang Pariaman, di Ruang Rapat Istana Gubernuran, Jumat (13/1/2023).
“Nagari Guguak Malalo dan Korong Asam Pulau memiliki potensi alam yang luar biasa, jika terbukanya akses jalan, bukan hanya berdampak pada peningkatan ekomoni masyarakat namun kerekatan hubungan silaturahim antara masyarakat juga terjaga dengan baik,” ungkapnya.
Mahyeldi mengatakan, dirinya sangat antusias untuk pergi kesana dan menjajaki jalan tersebut, pasalnya kegiatan dirinya survey lokasi dan kemah bersama masyarakat di perbukitan Nagari Guguak Malalo sudah lama dijadwalkan namun tertunda karena kondisi cuaca yang tidak memadai.
Sebagai bentuk keseriusannya, Mahyeldi akan melakukan survei dengan menggunakan motor trail guna melihat langsung track jalan bersama OPD di Lingkup Pemprov Sumbar.
“Pemprov Sumbar siap memulai pembangunan jalan Nagari Guguak Malalo – Korong Asam Pulau, jika lahannya ada dan sudah disiapkan masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu, Wali Nagari, Guguak Malalo, Mulyadi, menyebutkan bahwa masyarakat sangat antusias dengan dibukanya jalan tersebut. Dikatakannya, masyarakat siap memberikan tanah dan ingin mendengar langkah apa yang selanjutnya dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan jalan.
“Masyarakat sangat antusias dan sangat menunggu sekali kedatangan Gubernur Buya Mahyeldi. masyarakat sangat siap dengan apa yang di tanggung jawabkan ke masyarakat mulai dari survey, pengawalan, dan pembebasan lahan, mereka menyatakan kesiapannya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan beberapa jalan alternatif sudah mulai dibangun bersama-sama oleh masyarakat, mulai dari Jorong Duo Koto yang merupakan jalan yang dilalui peninggalan orang zaman dahulu, Malalo – Asam Pulau, dan Jorong Guguak.
“Jalan alternatif tersebut sudah kita lakukan pembebasan lahannya, dan sebagian jalan yang ada pun sudah di cor,” sambungnya.
Lebih lanjut, pihaknya sudah mengajukan jadwal kunjungan gubernur meninjau lokasi bersama masyarakat pada tanggal 28 Januari 2023 mendatang, di hari itu juga diadakan acara launching Kelompok Yasinan se-Nagari yang menghadirkan 1000 masyarakat, yang berlokasi di Masjid Jorong Duo Koto, Guguak Malalo. (*)