Infosumbar.net – Jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Solok menuju Kabupaten Solok selatan, tepatnya di Nagari Aia Dingin Kabupaten Solok, rusak parah.
Salah satu penyebab rusaknya jalan tersebut, yakni adanya aktifitas tambang galian C di sekitar lokasi.
Untuk itu, Bupati Solok, Epyardi Asda, pada Senin (22/4/2024), bersama rombongan melakukan peninjauan langsung ke lokasi jalan yang rusak.
Hadir pada kesempatan tersebut, pihak BPJN Sumbar, maupun TNI Polri serta perangkat nagari Aia Dingin.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Solok menginstruksikan untuk menutup sementara semua aktifitas pertambangan yang ada di sepanjang Nagari Aia Dingin, dan akan melakukan diskusi bersama antara pemerintah daerah dengan stakeholder terkait, Pihak BPJN, Pemprov Sumbar maupun pengusaha tambang.
“Walaupun sebenarnya ini bukan tanggung jawab kami, namun demi rakyat kami melakukan kunjungan ke jalan rusak Aia Dingin. Disana, kami bertemu pegiat tambang yang punya izin maupun tidak punya izin dan kami lihat ada benang merah untuk penyelesainnya,” kata Epyardi pada Rabu (8/5/2024).
Selanjutnya, melihat ada peluang permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik, Pemkab Solok kemudian mengagendakan rapat terkait tidak lanjut kunjungan ke lokasi tambang Aia Dingin, pada 29 April 2024.
Akan tetapi, rapat tersebut dinyatakan batal, karena pihak Pemprov Sumbar mengutus perwakilan rapat untuk hadir, bukan dari orang-orang yang bisa mengambil kebijakan.
“Padahal, kami berharap rapat ini segera menghasilkan keputusan bersama dengan pihak terkait yang memang sebagai pengambil kebijakan agar persoalan ini segera diselesaikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, terkait batalnya agenda rapat tersebut, Pemerintah Kabupaten Solok kembali mengundang pihak Pemerintah Provinsi untuk duduk bersama.
Hal ini dilakukan agar persoalan terkait bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat, serta sesuai dengan kewenangan masing-masing, baik dari Pemkab Solok, Pemprov Sumbar, maupun stakeholder terkait lainnya.
Pada Rabu (8/5/2024), pemerintah Kabupaten Solok kembali mengagendakan rapat dengan mengundang pihak pemprov Sumbar, namun kembali batal akibat pihak pemprov Sumbar kembali batal hadir.
“Karena ini menyangkut perizinan Pemprov Sumbar, kami mengundang provinsi melalui gubernur. Sudah kami undang resmi namum sangat disayangkan rapat hari ini batal. Dan yang paling menyedihkan surat undangan ini sudah kami kirim 10 hari yang lalu, dan dijadwalkan hari ini rapat pukul 09.00 WIB. Akan tetapi pukul 9.15 WIB ada pesan singkat dari sekda provinsi yang menyatakan tidak bisa hadir,” tambahnya.
Tentunya, ketidakhadiran pihak pemprov Sumbar sangat disayangkan Epyardi, dan menyatakan pihak pemrov kurang serius menyelesaikan ini dengan cepat.
“Padahal pihak BPJN hari ini sudah hadir. Kenapa tidak dari kemarin diberitahukan. Dan sudah ditunggu namun kembali tidak hadir. Yang terdampak tidak hanya masyarakat aia dingin, namun seluruh pengguna jalan nasional yang menjadi penghubung ke Solsel,” tandasnya.
Dengan demikian, Epyardi menambahkan, kini pihaknya masih menunggu arahan dari pihak pusat untuk menyelesaikan ini dengan duduk bersama agar solusi dari permasalahan di Aia Dingin segera disepakati.
“Kami tunggu arahan dari pihak pusat untuk rapat selanjutnya. Saya yakin apabila kita mau duduk bersama permasalahan ini akan segera selesai dan tidak buang-buang waktu,” tutupnya. (Ayi)