Infosumbar.net – Pasca erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023), aktifitas penumpang minibus Tanjung Jaya, Jurusan Solok-Bukittinggi terpantau masih normal.
Salah seorang sopir minibus yang sedang menunggu penumpang di Simpang VI Suku Kabupaten Solok, Pak Ujang (53) menyebutkan, setelah erupsi tidak ada penurunan jumlah penumpang.
“Dari kemaren sore, hingga siang ini, kalau untuk penurunan jumlah penumpang yang akan berangkat dari Solok menuju Bukittinggi, belum ada. Masih normal seperti biasa,” katanya pada Senin (4/12/2023).
Maupun sebalinya, penumpang yang bertolak dari Bukittinggi menuju Solok, tidak ada perubahan akibat erupsi Gunung Marapi.
“Sama saja seperti hari biasa. Masyarakat sepertinya belum ada yang membatalkan perjalanannya untuk berangkat ke Bukittinggi yang sempat hujan abu vulkanik,” tambahnya.
Jumlah penumpang sendiri, kata Pak Ujang, tidak terlalu banyak dan tidak pula kurang.
Kebanyakan penumpang yang naik minibusnya adalah pelajar, mahasiswa, pedagang, dan lain sebagainya.
“Kalau untuk jumlah penumpang, tidak banyak dan juga tidak sedikit. Kalau misalnya dari Solok yang naik hanya lima orang, kan di jalan nanti naik penumpang lain sampai penuh,” ujarnya.
Pak Ujang sendiri, merupakan warga asli Nagari Malalo, Kabupaten Tanah Datar, yang telah 25 tahun berprofesi sebagai sopir minibus Tanjung Jaya.
Saat erupsi terjadi, ia sedang berada di Sungai Pua dan mendengar atap mobilnya seperti dihujam batu.
“Ternyata akibat hujan abu erupsi Marapi. Sekarang pun saya pakai masker untuk waspada hujan abu,” tuturnya.
Sebelumnya, Dikutip dari Magma Indonesia, Marapi dilaporkam erupsi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.45 WIB.
Tinggi kolom letusan teramati ± 3000 m di atas puncak atau ± 5891 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. (Ayi)