Infosumbar.net – Warga Ulu Aia Jorong Koto, Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, dikejutkan dengan penemukan satwa Tapir di ladang warga pada Senin (1/5/2023).
Saat dikonfirmasi kepada Kepala Jorong Koto, Arnola Dwika Ramada, mengatakan, dari video yang beredar Tapir tersebut tiba-tiba muncul saat warga sedang panen bawang.
“Satwa Tapir tersebut berjumlah satu ekor, tiba-tiba muncul di ladang warga yang terlihat divideo, kemungkinan sedang memanen bawang,” katanya kepada Infosumbar.net pada Selasa (2/5/2023).
Ia menyebutkan, kemunculan Tapir di lokasi tersebut baru pertama kali terlihat oleh warga dan warga takut untuk mendekat.
“Kalau seperti babi, dan hewan lain kan sudah biasa warga lihat, namun kalau Tapir memang pertama kalinya, jadi warga takut mendekat,” sebutnya.
Selanjutnya, menurut Arnola, dalam video yang tersebar terlihat Tapir tidak takut pada keberadaan manusia dan hanya berdiri berdiam diri.
“Saya mengetahui pertama kali memang dari video yang beredar di grup WhatsApp. Terlihat Tapir tidak menggangu warga, namun belum ditindaklanjuti kepada warga yang memvideokan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, untuk tindakan lebih lanjut, pemerintah Nagari Aia Dingin akan segera melaporkan penemuan ini kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.
“Hingga kini memang belum kami laporan secara resmi kepada BKSDA. Kami akan melaporkan secara resmi, karena pasti yang lebih tau mereka, nantinya apa tindakan yang tepat bagi kami atas penemuan Tapir tersebut,” ujarnya.
“Sebab itu, warga belum mengetahui asal dan kemana perginya satwa yang diduga kuat Tapir tersebut,” tambahnya.
Disisi lain, Tapir sendiri masuk kepada satwa yang dilindungi, Status konservasi: Endangered (IUCN Redlist) sejak 1986. Namun populasinya diperkirakan menurun lebih dari 50% selama 36 tahun ini (36 tahun = 3 generasi tapir).
Persebaran tapir Asia Tenggara (Tapirus indicus) meliputi bagian selatan Burma, Thailand bagian selatan, semenanjung Malaysia dan Indonesia.
Di Indonesia tapir dapat ditemukan di Sumatra, yaitu bagian selatan Danau Toba hingga ke Lampung, meskipun menurut bukti-bukti paleontologis, jejak-jejak tapir dulu juga meliputi Pulau Jawa dan Sumatra.
Habitatnya yaitu lahan basah, hutan, lahan berumput di dataran rendah hingga ketinggian 2000 m dpl. Saat ini, diketahui tapir juga menghuni kebun-kebun karet di Sumatea dan kadang-kadang melintasi pemukiman penduduk. (Ayi)