Infosumbar.net – Harga beras di Pasar Raya Solok mencapai Rp 18 ribu perkilogram. Salah satu pedagang, Wasmarni (62) kepada Infosumbar.net pada Jumat (1/3/2024) mengatakan, harga ini merupakan harga tertinggi selama ia berjualan beras di pasar.
“Waduh, belum pernah sebelumnya harga beras mencapai Rp 18 ribu. Saya sudah berjualan beras 15 tahun lebih,” katanya saat diwawancarai.
Tingginya harga beras, kata Wasmarni disebabkan karena modal yang ia keluarkan untuk dijual kembali cukup tinggi.
“Ya mau gimana lagi, modalnya saja Rp 17 ribu. Mau dijual berapa lagi. Dalam setiap kilonya saya hanya untung seribu rupiah saja,” ujarnya.
Meskipun hanya mendapat untung seribu rupiah pada setiap kilogram beras yang ia jual, tak jarang pembeli sering meminta pengurangan harga.
“Banyak juga pembeli yang mau beli dan meminta kurang harga, mau kurang bagaimana lagi, ini aja untung nya sudah tipis,” tambahnya.
Disamping itu, turunnya harga beras juga berdampak pada menurunnya penjualannya sehari-hari.
Menurutnya, masyarakat yang biasnya membeli beras satu karung dengan berat 10 kg, kini hanya membeli perliter saja yang membuat penjualannya turun 50 persen.
“Pasti jelas ada pengaruhnya bagi penjualan saya. Yang biasanya pembeli membeli beras saya sekarung 10 kilogram, sekarang per liter,” tandasnya.
Banyak faktor yang menyebabkan harga beras tinggi, menurut Wasmarni, salah satunya adalah banyak petani yang terkena hama tikus sehingga kurangnya stok beras.
“Dari huller saja memang tidak ada stoknya, ini saja saya stok sedikit lama habisnya. Dari huller pun tidak ada stok beras, mungkin karena petani ada yang gagal panen dan hama tikus. Kenaikan harga beras ini kan tidak hanya terjadi di Solok, namun hampir seluruh wilayah,”ucapnya.
Normalnya, harga beras super hanya dijual sebesar Rp 14 ribu. Sedangkan untuk beras standar, dijual 13.500. (Ayi)