Infosumbar.net – Setelah Gunung Kerinci yang berada di Perbatasan Sumbar dan Jambi di Solok Selatan mengalami erupsi pada Selasa (6/12/22) pagi, aktivitas Gunung Talang di Kabupaten Solok terus diamati petugas setempat. Peristiwa erupsi Gunung Kerinci ini terjadi setelah beberapa hari Gunung Semeru di Jawa Timur juga mengalami hal serupa.
Menurut Pengamat Gunung Api Talang Seprius, pihaknya meminta warga yang hendak mendaki ke Gunung Talang untuk tidak berlama-lama di kawah. Hal ini perlu diperhatikan para pendaki, terutama kondisi di sekitar kawah berkabut.
Kami mengimbau pendaki tidak berlama-lama di kawah apalagi di saat kabut. Paginya kan kawah asap belerang belum terurai, dan bisa menjadi bahaya jika berlama-lama di kawah,” katanya.
Seprius menambahkan, sepanjang hari tadi, gunung api dengan posisi geografis di Latitude -0.978°LU, Longitude 100.679°BT ini terlihat dalam kondisi jelas dengan asap yang ketinggiannya mencapai 10-75 meter.
“Ketinggian asap biasa dan normal. Terkadang asap dapat terpengaruh dengan hujan yang disaat hujan asap tidak akan terlihat,” ujarnya.
Sedangkan untuk gempa vulkanik yang terjadi pada Gunung Talang bisa terjadi 3-5 kali perhari dan tidak berdampak dan tidak terasa bagi masyarakat sekitar
Namun demikian, walaupun masih berstatus normal, Seprius tetap merekomendasikan kepada pendaki agar jangan berlama-lama di kawah Gunung Talang “Gunung dengan status normal tidak dilarang dalam status pendakian.
Gunung Talang yang terletak di Kabupaten Solok dengan ketinggian 2.597 mdpl, termasuk pada gunung api dengan status normal.
“Update terkini malam ini, Gunung Talang masih aktif normal. Dari segi kegempaan, visual, tidak ada dampak perubahan seismik berdasarkan pemantauan pos pengamatan hingga malam ini pukul 18.46 WIB,” katanya saat dihubungi infosumbar. (Ayi)