Infosumbar.net – Pasar Ternak Muaro Paneh merupakan salah satu pasar di Sumatera Barat yang menjual hewan ternak seperti sapi. Namun, semenjak wabah Penyakit Mulut dan Kaki merebak di Sumbar pedagang di pasar ternak ini mengaku adanya penurunan jumlah pembeli yang jauh signifikan.
Seorang pedagang sapi di Pasar Ternak Muaro Paneh, Marlius mengatakan bahwa saat ini pasar Muaro Paneh sangat sepi dibandikan sebelum PMK.
“Penjualan biasanya kalau sebelum adanya PMK bisa stabil dan itu bagus. Tapi, kalau sekarang sepi turunnya signifikan karena disebabkan masyarakat takut dengan PMK,” katanya kepada Infosumbar pada Senin (19/9/2022).
Selain pembeli, pedagang pun terlihat tidak banyak di pasar ternak ini.
“Pedagang di Pasar Ternak Muaro Paneh pun berkurang karena banyak sekarang pedagang-pedagang luar yang tidak masuk ke pasar ini disebabkan kurangnya pembeli sapi,” ucapnya.
Sebelum PMK, dalam satu kali hari pasar pada Hari Senin Marlius bisa menjual sapinya hingga enam ekor.
“Dulunya kadang kadang bisa laku dibawah sepuluh, misalnya bisa laku hingga enam ekor. Sekarang kadang bisa tidak pecah telor alias tidak ada yang membeli satupun. Dari pagi hingga siang hari ini saja belum ada yang laku terjual,” katanya yang telah berjualan sai semenjak tahun 1970.
Sementara itu, untuk harga sapi tidak ada peningkatan dan masih stabil sesuai denganjenis dan berat sapi.
“Harga nya tergantung ukuran ada yang Rp 8 juta hingga Rp 20 juta per ekor, tergantung ukuran sapi dan tidak ada peningkatan harga jual,” tutupnya. (Ayi/Aks)