Bangunan SD 41 Seberang Padang berikut tujuh rumah di sekitarnya ludes terbakar. Sebagian korban terpaksa tidur di tenda seadanya. Hari ini, murid SD tersebut diliburkan.

Kebakaran hebat kembali melanda Kota Padang. Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 41, dan tujuh rumah di kawasan Seberang Padang, Kelurahan Seberang Palinggam, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang ini ludes dijilat si jago merah. Peristiwa ini terjadi Minggu (2/2) sekitar pukul 10.30 WIB. Sebelumnya, lima petak rumah di Jalan Ujung Pandan, Kelurahan Olo, Padang, Senin (27/1) sekitar pukul 05.00 WIB juga ludes terbakar.
Penjaga SDN 41, Syamsul Bahri (57) mengatakan, peristiwa itu berawal ketika dia melihat asap tebal di salah satu belakang rumah, yang ludes terbakar. Setelah itu, api pun membumbung tinggi ke atas, dan melebar ke sekolah, serta rumahnya yang ada di bagian belakang sekolah hingga enam unit rumah lainnya.
“Saya langsung kaget, dan meminta bantuan kepada masyarakat sekitar pak. Untunglah kebakaran ini saat sekolah tengah libur,” kata Syamsul kepada sejumlah wartawan di lokasi kejadian.
Mengetahui api yang semakin membesar Syamsul Bahri bersama dengan beberapa warga berusaha menjinakkan api dengan menggunakan air seadanya di banda bakali. Akan tetapi, usaha yang dilakukan oleh puluhan masyarakat tidak membuahkan hasil, malah api tersebut semakin membesar.
“Saat menjinakkan api, kami sempat putus asa, karena semakin disiram apinya semakin membesar pak,” ujarnya.
Tidak berapa lama kemudian, datang tujuh unit mobil Damkar dan langsung memadamkan kobaran api. Setelah itu, datang satu lagi unit mobil Damkar dari PT Pelindo, yang ikut membantu memadamkan api.
“Kebakaran ini menimpa sebuah SD, serta satu rumah penjaga sekolah, dan enam rumah lainnya yang berada di sekitar lokasi. Barang-barang berharga tidak dapat diselamatkan,” ungkapnya.
Kepala BPBD&PK Kota Padang Budhi Erwanto menyebutkan, setelah mendapatkan informasi, petugas BPBD&PK Kota Padang mengerahkan 30 personil dengan tujuh unit mobil pemadam, dibantu satu unit dari PT Pelindo Teluk Bayur.
“Kita berhasil memadamkan api dalam waktu 15 menit lebih. Dugaan sementara ini, api bermula dari kompor yang meledak di salah satu rumah,” jelas Budhi.
Kebakaran itu menghanguskan tujuh rumah kayu milik Syamsul Bahri, Ningsih (36), Rosni (74), Neli (52), Buyung (27), Desi (55), dan Yudi (45) dengan jumlah 35 jiwa.
Kapolsek Padang Selatan Kompol Sukirman mengungkapkan, setelah api dipadamkan oleh pihak pemadam kebakaran, maka pihaknya bersama anggota identifikasi Polresta Padang langsung melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP).
Akibat kebakaran itu, Nuraini (61) mengaku tidak satu barang pun yang dapat di selamatkan dari rumahnya, kecuali 2 unit sepeda motor.
Saat kebakaran itu terjadi dia tidak berada di rumah, dia baru mengetahui kejadian ketika api sudah membesar dan tak dapat lagi menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam rumah tersebut.
“Saya mengetahui kejadian ini ketika apinya sudah membesar melalap rumah saya. Mana mungkin lagi bisa menyelamatkan barang-barang,” ungkap Nuraini.
Kini Nuraini dan keluarganya harus tinggal di sebuah tenda seadanya yang didirikan di depan SD tersebut dari bantuan Kementrian Sosial. Tenda tersebut hanya dilengkapi oleh satu buah lampu elektrik sebagai penerangnya. Meskipun begitu, Nuraini tidak mengeluh.
“Untuk sementara biarlah tinggal di sini dulu, nanti dicari jalan untuk mengatasi ini” ujar Nuraini.
Nuraini yang di temani oleh anak dan cucunya harus bertahan dengan dinginnya cuaca malam hanya berselimut kain panjang. Selain itu, mereka tidur hanya beralaskan tikar dari bantuan Kemensos tersebut.
Selain mendapat bantuan dari Kemensos, saat ini Nuraini dan keluarga juga mendapat bantuan dari beberapa pihak seperti beberapa bantal dan tiga karung beras dari Wakil Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah.
Akibat kejadian ini, Nuraini dan keluarganya kehilangan beberapa barang berharga dan ditaksir mengalami kerugian yang tidak sedikit. Namun hebatnya mereka tetap bisa merelakan dan mengikhlaskan kejadian yang menimpanya saat itu.
Murid Diliburkan
Hari ini Senin (3/2), sebanyak 141 murid SD 41 Kelurahan Seberang Padang, terpaksa diliburkan, karena ruang belajar mereka ludes terbakar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Indang Dewata yang dikonfirmasi Haluan Minggu (2/2), membenarkannya. Murid terpaksa diliburkan satu hari, karena para guru akan melakukan pendataan administrasi murid. Namun Selasa (4/3), mereka akan kembali belajar seperti biasanya.
“Kita sudah menyepakati, agar proses belajar siswa ini tak terganggu maka mereka menumpang sementara belajar di SD 38 Seberang Padang. Sistem belajar diberlakukan dua shif, murid SD 38 belajar pagi, sedangkan SD 41 belajar siang,” terang Indang.
Kebakaran hebat yang terjadi di hari libur itu, menyebabkan gedung SD 41 hangus. Terdiri dari 12 ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, peralatan elektronik milik sekolah seperti komputer, serta semua dokumen hangus.
“Tak ada yang bisa diselamatkan, termasuk ijazah para guru dan juga berkas sertifikasi guru. Kerugian akibat kebakaran itu mencapai Rp1,2 miliar, yaitu kerugian akibat gedung terbakar, mobiler termasuk komputer,” terang Indang.
Kepala Sekolah SD 41, Bahtiar juga membenarkan. Murid terpaksa diliburkan karena situasi di sekolah tidak memungkinkan untuk dilaksanakan proses belajar mengajar. Selama murid libur, pihaknya akan membenahi administrasi sekolah.
Ke depannya, tambah Indang, pihaknya segera merencanakan pembangunan gedung baru SD 41. Mereka butuh ruang belajar yang representatif. Rencananya, dana yang digunakan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2014. (haluan/nas/vie/mg-rif)