Padang (infosumbar) – Dinas Pendidikan Sumatera Barat (Sumbar) dukung penuh Gebyar Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) dengan menghadirkan ribuan siswa dari beberapa sekolah di Gor H. Agus Salim.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Adib Alfikri, Rabu mengatakan siswa di kota padang yang belum divaksin ada sekitar lima sampai enam ribuan termasuk sekolah negeri dan swasta SMA dan SMK.
“Itu sebabnya kita coba hadirkan hari ini, vaksin memang dipusatkan di GOR H. Agus salim tapi setidaknya puskesmas dan polsek-polsek yang ada juga mengadakan gerakan yang sama,” ujarnya.
Adib menjelaskan pihaknya masih mendata berapa siswa yang sudah divaksin hingga sore ini karena peserta yang seharusnya divaksin pagi tadi belum selesai divaksin.
“Diperencanaan awal kami dikasih waktu pada jam 1 siang, dan anak-anak sudah datang sebelum jam 1, dan dari pagi petugas kepolisian sudah datang menjemput siswa ke sekolah-sekolah untuk divaksin,” jelasnya.
Adib melanjutkan, artinya dinas pendidikan sangat mendukung penuh program ini dalam rangka untuk herd immunity.
“Kami tahu persis bahwa anak-anak harus divaksin semuanya termasuk juga tenaga pengajar, jadi bagi guru yang belum vaksin kita wajibkan, dan tidak ada alasan lagi untuk tidak vaksin,” tegasnya.
Ia sangat mengapresiasi siswa yang sadar dan punya kemauan untuk divaksin, karena mereka ingin sekolah tatap muka dilaksanakan dengan tenang dan aman.
“Perlu diketahui bahwa anak-anak ini sangat membutuhkan vaksin ini agar sekolah tatap muka bisa dilakukan dengan tenang,” ucapnya.
“Sekolah tatap muka akan digelar jika bagi siswa yang sudah divaksin, kerena bagi yang belum vaksin dikhawatirkan nantinya akan terpapar dan bahkan juga bisa menularkan virus covid-19 tersebut,” lanjutnya.
Pasalnya sekolah- sekolah di Sumbar sudah pada data capaian vaksin sudah mencapai sekitar 60 persen, dan yang belum itu pada umumnya karena pemahaman orangtua, tidak dapat izin orangtua, pengorbid, dan ada juga siswa SMK yang masih prakerin di luar daerah.
“Guna menjaga kelompok warga satuan pendidikan, dinas pendidikan membuat kebijakan bagi yang belum vaksin tidak diperbolehkan untuk belajar tatap muka,” tuturnya. (nou)