Infosumbar.net- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatera Barat mendatangi Polda Sumbar untuk mendesak dan memproses ustadz yang diduga menghina Muhammadiyah.
Aksi demo tersebut di mulai sekitar pukul 17.00 WIB. Hingga pukul 19.51 WIB, para demonstran masih berdiam di depan Mapolda Sumbar hingga ada komitmen dari polisi untuk memproses kasus tersebut.
Ketua DPD IMM Sumbar, Hamzah Jamaris mengatakan bahwa pihaknya sudah melapor ke pihak kepolisian, namun hingga kini belum diproses.
Menurutnya, pernyataan yang disampaikan oknum ustadz itu telah melukai hati organisasi Muhammadiyah yang jelas telah memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara.
“Kontribusi Muhammadiyah untuk negara sama-sama kita lihat. Mulai dari pendidikan seperti Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Dari kesehatan seperti Rumah Sakit Muhammadiyah,” katanya.
Kalau permintaan maaf yang disampaikan oknum ustadz tersebut sudah diterima. Tetapi sayangnya yang bersangkutan kembali mengeluarkan kata-kata yang tidak mengenakkan ketika di undang di salah satu TV di Padang.
“Jadi kedatangan kami kesini tentu orang ini (oknum ustadz) diproses oleh pihak kepolisian dan kami akan terus mengawalnya,” tuturnya.
Hamzah mengaku dalam melakukan aksi, sempat terjadi dorong-dorongan antara pedemo dengan pihak kepolisian. Padahal pihaknya tidak pernah melakukan anarkis.
“Tapi tadi kami sudah didatangi Kapolresta Padang. Namun kami sayangkan, tadi salah polisi (tidak berseragam) menarik baju salah seorang dari kami, sehingga terjadi dorong-dorongan,” ungkapnya.
“Berdasarkan instruksi pimpinan kami agar menyampaikan aspirasi dengan damai dan tidak anarkis. Makanya kami hanya berjumlah puluhan orang untuk mencegah hal itu,” pungkasnya.
Diketahui, hinaan tersebut disampaikan ustadz tersebut melalui postingan di media sosial (Medsos) Facebook. Dalam postingan itu, ustadz itu menyamakan Muhammadiyah dengan Syiah. (Bul)