infosumbar.net – Berbagai potensi investasi pariwisata Sumatera Barat diekspos dalam acara West Sumatera Investment Forum 2023 (WSIF 2023) di Denpasar, Bali, Senin (11/9/2023).
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bekerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbar mengadakan pertemuan WSIF 2023 ini untuk memperkenalkan potensi investasi Ready to Offer Sumatera Barat ke Kadin Bali dan mitra pengusaha di Bali.
Acara yang juga dihadiri oleh Bupati Pesisir Selatan, Agam, Pasaman dan Mentawai itu Mengangkat tema “Green Investment for Sustainable Tourism”.
Diantara potensi investasi yang mendapat ekspos pada WSIF kali ini antara lain, KEK Mandeh, pengembangan industri gambir dan Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro (PLTMH) di Pesisir Selatan; Taman Safari Canduang Koto Laweh dan Kereta Gantung Kawasan Wisata Maninjau di Agam; Planetarium Equator Bonjol, wisata alam Rimbo Panti dan pengembangan geothermal di Pasaman; serta pengembangan resort dan moda transportasi di lebih dari 70 spot ombak selancar terbaik di Kepulauan Mentawai.
Penyelenggaraan kegiatan WSIF 2023 yang juga dibantu oleh Perwakilan Bank Indonesia Bali, PHRI, HIPMI dan Kadin Bali ini, turut menghadirkan sejumlah pengusaha dan calon investor lokal maupun mancanegara. Antara lain dari USA, Kanada, Russia, Filipina dan Malaysia.
Berkaitan dengan potensi investasi pariwisata itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Endang Kurnia mengungkapkan, hingga pertengahan tahun 2023 ini, Sumbar telah mencatatkan 5,6 juta kunjungan wisata ke berbagai destinasi yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
Menurutnya hal ini turut didukung oleh masifnya pengembangan desa wisata di Sumbar. Dimana Sumatera Barat juga menjadi provinsi dengan desa wisata terbanyak ke empat di Indonesia, yaitu 326 desa. Ditambah lagi dengan adanya 9 geopark di 11 kabupaten dan kota, yang tiga diantaranya telah menjadi geopark nasional.
“Dengan beragam potensi dan penghargaan pengembangan desa wisata, geopark dan halal tourism, Sumbar layak disebut sebagai salah satu provinsi paling potensial bagi Green Investment for Sustainable Tourism,” ujar Endang.
Pada kesempatan itu, Wakil Gubenur Sumbar Audy Joinaldy memaparkan potensi investasi di Sumbar. “Potensi Sumbar dibuktikan dengan menjadi salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dan inflasi terendah di Sumatera hingga pertengahan tahun ini. Indikator ekonomi mikro dan makro Sumbar sangat mendukung investasi,” ungkap Audy Joinaldy.
Pada kesempatan itu juga, Pemrov Sumbar dan Bali menandangani MoU sinergitas program perencanaan pembangunan daerah, guna optimalisasi pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien.(*/peb)