Pertamina memberikan jaminan bahwa ketersedian pasokan gas elpiji di Sumatera Barat selama bulan Ramadan dan Lebaran akan dalam kondisi aman. Hal tersebut di utarakan Branch Marketing Region Sumatera Barat-Riau, Ardian Aditya.
Dirinya mengungkapkan bahwa, khusus elpiji, dalam waktu seminggu atau dua minggu ke depan akan lebih aman, pasalnya Pertamina akan mendapatkan sebuah kapal yang akan bersandar untuk memasok keperluan Gas elpiji untuk 20 hari kedepan.
“Khusus elpiji, insyAllah dalam seminggu atau dua minggu ini kita akan lebih aman, karena jika selama ini kita mendapat suplay dari Dumai menggunakan mobil, tapi dalam seminggu kepedan kita akan mendapatkan sebuah kapal yang akan sandar memasok keperluan untuk 20 hari kedepan. Kapalnya berkapasitas 3000 hingga 4000 metrik ton, sedangkan kebutuhan kita selama ini hanya 200 metrik ton per hari,” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, flotingnya kapal saat ini merupakan bagian jangka panjang Pertamina untuk membangun tangki elpiji sendiri Sumatera Barat pada tahun depan.
“Ini merupakan program jangka panjang yang sudah kita rencanakan, sementara ini kita floatingkan kapal dan begitu habis akan mengambil lagi, rencana tahun depan kita akan membangunkan tangki sendiri dengan kapasitas yang sama dengan kapal, sehingga nanti kapal tidak perlu lagi bersandar,” tuturnya.
Sementara itu untu peningkatan kosumsi epiji, dirinya mengakui sebenarnya sudah mulai terasa sepekan sebelum Ramadan, dan nantinya akan dirasakan kembali saat 3 hari sebelum Ramadan.
“Kalau elpiji justru seminggu sebelum puasa sudah kita rasakan, dan nanti kita rasakan lagi 3 hingga 4 hari sebelum lebaran,” terangnya.
Namun lonjakan yang terjadi tidak terlalu signifikan, karena saat ini masih tergantung pada jumlah tabung yang beredar, “Lonjakan bisa terjadi, jika ada tambahan droping tabung. Saat ini ketersedian yang jelas, pasokan 3 hari kedepan aja, nanti jika ada kapal atau tangki ditahun kedepan bisa menghendel ketersedian selama 20 hari kedepan,” jelasnya.
Selain itu pihaknya juga telah berkordinasi dengan pemerintah daerah, perlu apa tidaknya pertamina melakukan operasi pasar untuk elpiji.
“Tapi kita sudah siapkan, berkomunikasikan dengan pemerintah daerah, dalam hal ini kabupaten kota dan provinsi. Jika ada lonjakan permintaan, kami sudah menyiapkan untuk melaksanakan operasi pasar untuk elpiji,” pungkasnya. (Huda Putra)