Infosumbar.net – Hingga saat ini harga bahan pokok di Pasar Sumani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok masih tinggi diantaranya cabai merah keriting masih Rp 100 ribu per kilogram,cabai hijau keriting Rp 60 ribu perkilo gram,bawang merah Rp 40 ribu per kilogram, tomat Rp 15 ribu perkilogram. Kenaikan harga ini tidak hanya berdampak kepada masyarakat namun juga kepada Penjual Ampera yang menggunakan bahan utama cabai, bawang, dan lain-lain.
Seorang pedagang nasi ampera Winda (34) mengatakan bahwa semenjak kenaikan harga pada bahan pokok keuntungan yang didapat menjadi berkurang namun masih enggan menaikkan harga jual.
“Semenjak kenaikan harga kentungan jadi sangat berkurang. Memang sangat berdampak pada kami penjual ampera. Untuk menaikkan harga nasi bungkus belum bisa, harganya tetap Rp 18 ribu satu bungkus, kalau dinaikkan tiba-tiba takutnya langganan tidak mau lagi beli makan di sini,” katanya saat diwawancarai Infosumbar pada Minggu (19/06/2022).
Sementara itu, Winda menjelaskan untuk solusi harga bahan pokok terutama cabai, Winda mengganti cabai merah dengan cabai hijau.
“Kalau porsinya tetap tanpa dikurangi. Ukuran ayam, daging tetap sama. Hanya saja solusinya cabai yang kami gunakan kami ganti dari cabai merah ke cabai hijau agar tetap untung,” ujarnya.
“Pembeli tetap sama seperti biasa, bisa habis 150 porsi. Tapi kadang ada pembeli yang menanyakan apakah tetap untung jualan dengan harga yang sama saat hampir semua bahan pokok naik. Namun ada juga pembeli yang protes kenapa cabai nya hijau terus kapan diganti yang merah. Diberi pengertian saja,” imbuhnya.
Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa jika harga tetap tidak turun tidak menutup kemungkinan harga jual perporsi ikut naik.
“Rencanya dilihat dulu sampai setelah Hari Raya Idul Adha, kalau misalnya harga tetap tinggi seperti saat ini maka terpaksa dinaikkan per porsinya dua ribu menjadi Rp 20 ribu perbungkus,” tuturnya.
“Belum lagi bayar gaji karyawan, Saya harap kedepan harga bahan pokok turun dan kembali normal,” tutupnya. (ism01)