Dalam beberapa hari terakhir kawasan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat diguncang gempa dengan skala yang bervariasi.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan sejak 10 Oktober sudah terjadi 10 kali gempa dengan kekuatan melebihi Magnitudo 5,0.
Gempa dengan kekuatan terbesar terjadi pada senin (19/10) dengan kekuatan 5,6 dan 5,7. Kedua gempa ini terjadi di lokasi yang berdekatan dan selang waktu yang tidak terlalu lama yaitu pukul 14.31.30 WIB dan pukul 14.47.22 WIB.
Kedua gempa ini disebut “doublet: atau “kembar” karena kekuatannya yang hampir sama dan terjadi dalam jarak dan waktu yang relatif berdekatan. Kedua gempa tersebut dirasakan di Pagai, Kepulauan Mentawai, Padang, Painan, Bengkulu, dan Kepahiang.
Bahkan dalam satu hari kemarin (19/10) terjadi sebanyak 6 kali gempa bumi di Sumbar. Lima diantaranya berpusat di Pagai Selatan dengan kekuatan Magnitudo lebih dari 5. Berikut catatan kami dalam infografis:
Menurut Daryono, Gempa yang terjadi beberapa hari terakhir di Pagai Selatan disebabkan aktivitas subduksi lempeng di Zona Megathrust Mentawai-Pagai.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa seluruh gempa yang terjadi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas aktivitas gempa di zona megathrust.” terang Daryono yang dipublish oleh @BMKGPadangPanjang.
Daryono menyatakan aktivitas ini perlu diwaspadai dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan. Menurutnya aktivitas ini dikhawatirkan menjadi foreshock atau gempa pembuka terhadap gempa dengan kekuatan yang lebih besar.
Masyarakat tidak perlu takut berlebihan, namun harus selalu siap dan waspada. Gempa tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, namun dengan kewaspadaan masyarakat dapat merespon setiap informasi serta peringatan dini dengan baik dan rasional, baik respon evakuasi mandiri maupun respon terkait warning tsunami.
Yang perlu juga diingat bahwa 25 Oktober 2010, di bagian barat kluster gempa yang terjadi saat ini pernah terjadi gempa dengan kekuatan 7,8 dan menimbulkan tsunami yang menewaskan lebih dari 400 orang.