Infosumbar.net – Warga Kompleks Unand, Ulu Gadut, Kelurahan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi secara berulang di kawasan tersebut.
Salah seorang warga yang bernama Arif Kamil menuliskan kekesalannya di laman Facebook akibat pemadaman listrik yang terjadi sebanyak hampir sepuluh kali dalam sehari, Kamis (22/6/2023).
Saat dikonfirmasi Infosumbar, Arif Kamil mengungkapkan kekhawatirannya pada keselamatan perangkat elektronik yang ada di rumahnya. Seringnya pemadaman listrik menurutnya dapat memicu kerusakan pada perangkat elektronik.
Menurutnya, pemadaman terlama yang terjadi pada hari itu berlangsung selama lima jam, sementara pemadaman lainnya hanya berlangsung selama lima menit, sebelum listrik kembali menyala.
“Paling lama mati itu kemarin 5 jam. Selainnya, hanya beberapa menit mati, lalu hidup lagi,” katanya kepada Infosumbar, Jumat (23/6/2023).
Arif Kamil meminta agar PLN dapat memberikan informasi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyebab terjadinya pemadaman listrik tersebut. Dia merasa bahwa PLN perlu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, karena dia khawatir terjadi kerusakan pada perangkat elektronik akibat pemadaman listrik yang sering terjadi.
“Hari ini, juga lampu sempat mati, yang terjadi selama lima menit sebelum listrik kembali menyala,” ungkapnya.
Ia mengaku memang belum menghubungi PLN secara langsung untuk menyampaikan keluhan tersebut. Sebab, menurutnya, pihak PLN yang seharusnya bertanggung jawab untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat.
“Hal ini harus dijelaskan PLN, harus bisa menjelaskan apa yang terjadi, karena jika seperti ini terus, yang kita takutkan barang-barang elektronik listriknya tidak stabil dan akhirnya bisa meledak memicu kebakaran,” katanya.
Warga di kawasan tersebut, kata Arif, merasa terganggu dengan pemadaman listrik yang berulang-ulang dan durasi yang meski singkat, namun cukup mengganggu kenyamanan mereka. Dia menyebut bahwa pemadaman listrik yang terjadi hampir 10 kali dalam sehari ini merupakan hal baru dan belum pernah dialami sebelumnya.
“Selain dapat berpotensi merusak peralatan elektronik yang dimiliki, pemadaman ini juga mengganggu aktivitas sehari-hari warga,” ungkapnya.
Menjawab kekesalan pelanggan itu, Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PLN UIW Sumbar, Yenti Elfina, menjelaskan bahwa pemadaman listrik yang terjadi di kompleks Universitas Andalas (Unand) bukan disebabkan oleh ketidakstabilan pasokan listrik. Pada saat itu, terdapat dua pekerjaan yang dilakukan.
“Pertama, penggantian tiang listrik, dan kedua, pemindahan tiang listrik sesuai permintaan pelanggan untuk perluasan bangunan atau alasan lain. Pemadaman listrik diperlukan untuk melakukan pekerjaan dan telah memberikan informasi sebelumnya mengenai pemadaman ini kepada masyarakat,” kata Yenti kepada Infosumbar, Sabtu (24/6/2023).
Selama proses pekerjaan, kata Yenti, terdapat kendala lain yaitu adanya pohon yang terganggu akibat pemindahan tiang listrik. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pemangkasan pohon yang menyebabkan durasi pemadaman berjalan agak lebih lama.
“Saya atas nama PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat dan pelanggan. Pemadaman ini dilakukan sebagai bagian dari pemeliharaan jaringan dan tiang listrik untuk memastikan keberlanjutan pasokan listrik tanpa kendala ke depannya,” ucapnya.
Terkait pemadaman listrik yang hanya berlangsung selama lima menit dan kemudian kembali normal, Yenti menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh rusaknya tahanan listrik atau arrester milik PLN akibat cuaca buruk. Petugas PLN saat itu juga turun untuk menemukan dan memperbaiki gangguan tersebut agar pasokan listrik kembali normal.
Menanggapi keluhan masyarakat tentang kurangnya informasi mengenai pemadaman listrik, Yenti menjelaskan bahwa PLN sudah bekerja sama dengan media dalam menyampaikan informasi tersebut. PLN memberikan informasi pemadaman terencana melalui media sosial PLN Sumbar, PLN Padang, media cetak, dan media online yang bekerja sama dengan PLN.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi ini melalui akun media sosial PLN, media cetak, dan media online yang bekerja sama dengan kami,” ujar Yenti. (Rga)