Infosumbar.net – Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Supardi mendesak pihak kepolisian segera menangkap pelaku pengeroyokan Kepala Sekokah SMA PGAI Padang oleh belasan orang. Tindakan itu sudah termasuk tindakan kriminal dan tidak bisa ditoleransi.
Diakuinya, aksi premanisme yang terjadi sangat mencoreng wajah dunia pendidikan dan tidak bisa ditoleransi. Sehingga ia meminta pihak kepolisian serius dalam memprosesnya.
“Pihak kepolisian kami minta serius untuk memproses dan segera menangkap para pelaku, karena Kepala SMA PGAI sudah melaporkan kejadian pada hari kejadian,” katanya saat mendatangi Yayasan PGAI Padang, Jumat (4/11/2022).
Ditambahkannya, video penganiayaan tersebut sudah beredar kemana-mana dan wajah pelaku terlihat jelas, sehingga memudahkan pihak kepolisian dalam melakukan penyelidikan.
“Jika dibiarkan ini akan menjadi hal yang sangat memalukan institusi yang ada. Sementara kepala sekolah kami minta membuat laporan tertulis ke DPRD Sumbar agar bisa kita follow up,” tuturnya.
Diketahui, Satreskrim Polresta Padang menerima laporan Kepala Sekolah SMA Yayasan Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) Padang setelah dikeroyok belasan orang.
Hal itu berdasarkan laporan Polisi Nomor LP/B/766/XI/2022/SPKT Polresta Padang, Polda Sumatera Barat, Tanggal 03 November 2022.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra membenarkan bahwa pihaknya telah laporan. Laporan tersebut atas nama Yunarlis yang merupakan kepala sekolah SMA PGAI Padang.
“Korban melapor atas dugaan pengeroyokan. Kami sudah terima laporan tersebut. Selanjutnya kita akan selidiki dan melakukan proses hukum lebih lanjut,” katanya.
Kemudian pelaporan itu juga dibenarkan anak korban bernama Taufikul Hakim. Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang itu sudah melakukan premanisme dan sudah jelas ada unsur pidananya.
“Kami sudah mendatangi Polresta Padang untuk laporan. Ini sudah jelas ada unsur pidananya lengkap dengan saksi-saksi dan bahkan sudah dengan hasil visum,” tuturnya.
Selain ayahnya, sekelompok orang itu juga dipukul oleh sekelompok orang di bagian kepalanya sehingga menimbulkan pendarahan meski tidak terlalu parah.
“Saat kejadian, saya tidak berada di lokasi. Setelah informasi bahwa ayah saya dipukul oleh orang, saya bergegas ke sekolah. Pada saat turun dan menemui orang tersebut, saya langsung dipukul di bagian kepala,” ujarnya. (Bul/Aks)