infosumbar.net – Pemerintah Kota Padang sejak dua tahun belakangan ini gencar melakukan gotong royong bersama melalui Program “Padang Bergoro”.
Program itu diklaim mampu mengatasi masalah sampah dan banjir di kota Padang. Seperti yang telah dilaksanakan di Kecamatan Nanggalo pada Minggu (17/9/2023) kemarin.
Permasalahan banjir dan sampah yang selama ini menjadi keluhan dapat terpecahkan. Saluran pembuangan air yang selama ini tersumbat akhirnya mampu diatasi. Air pun mengalir sampai jauh.
“Selama seharian kita di Kecamatan Nanggalo, bergotong royong dengan warga, akhirnya penyebab permasalahan banjir dan sampah dapat kita temukan jawabannya,” ungkap Wali Kota Padang Hendri Septa, Rabu (20/9/2023).
Masalah utama yang ditemui saat “Padang Bergoro” di Nanggalo yakni tersumbatnya saluran sekunder yang berada di Tanjung Berok. Hal ini mengakibatkan air buangan dari rumah warga tidak mengalir ke arah Pulau Malvinas.
“Saat ini kita masih mengerjakan saluran air, agar aliran buangan ke sungai berjalan lancar,” terangnya.
Ketika bergoro bersama warga, Hendri Septa dengan sejumlah ASN membantu membersihkan lingkungan di Berok. Saluran air tersier yang berada di depan rumah warga dibersihkan. Sedimen diangkat.
Ketika itu, Hendri Septa mendapati, meski saluran di depan rumah warga sudah dibersihkan, akan tetapi masih ditemukan air yang menggenang. Ditenggarai penyebab masih tergenangnya air karena tersumbatnya saluran besar (sekunder) menuju sungai.
Kepala Dinas PUPR Kota Padang, Tri Hadiyanto membenarkan bahwa saat dilakukannya Padang Bergoro di Nanggalo kemarin, didapati saluran air sekunder yang tersumbat. Saluran air yang besar itu bermuara menuju Malvinas. Melihat kondisi itu, pihak Dinas PUPR langsung bergerak membersihkan agar saluran tersebut mengalir kembali.
“Sewaktu goro kemarin di ujung saluran sekunder tersumbat, sehingga ini menjadi penyebab air di daerah Berok tidak mengalir,” ucapnya.
Saat ini, Kepala Bidang PSDA Nico Lesmana bersama tim masih berada di Berok untuk menyelesaikan saluran sekunder yang tersumbat. Dinas terkait tidak saja mengatasi yang tersumbat, akan tetapi juga mengangkat sedimen yang cukup tebal.
“Tim bekerja mulai di hilir, karena penyebab tersumbat ada di daerah paling ujung dari saluran tersebut,” terangnya.
Panjang saluran sekunder yang dikerjakan Dinas PUPR hampir sekitar 800 meter. Tim yang turun sebanyak 12 orang dan bekerja secara manual. Saluran paling ujung dibersihkan, hingga akhirnya pada Selasa (19/9/2023) kemarin telah mengalir air di saluran itu.
“Pekerjaan ini membuahkan hasil, kita sudah mengatasi genangan selama ini, air di saluran sudah mengalir deras,” kata Tri.
Pengerjaan saluran air ini diestimasi memakan waktu hingga dua pekan. Namun begitu, Kadis PUPR tetap mengimbau dan mengajak kepada warga sekitar untuk terus bergotong royong, membersihkan saluran air di depan rumah. Serta mengangkat sedimen. Apabila tidak dilakukan, akan terjadi lagi penyumbatan di saluran sekunder yang mengakibatkan genangan dan menjadi pemicu banjir.
Diketahui, program Padang Bergoro dilakukan setiap pekan pertama di awal bulan. Program ini telah digelar di sejumlah kecamatan di Padang. Bertujuan untuk mengajak warga untuk kembali bergotong royong membersihkan lingkungan. Serta mencari solusi permasalahan di tiap kecamatan.