“Kalau gempa, badan kita goyang-goyang,” riuh rendah jawaban siswa-siswi TK Bhayangkari I Padang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Patra Rina Dewi, Pendiri dan Aktivis Komunitas Siaga Tsunami (KOGAMI). Tak ada guratan ketakutan sama sekali di wajah anak-anak TK tersebut. Hampir semuanya antusias dan berebutan menjawab pertanyaan yang diajukan.
TK Bhayangkari I merupakan satu dari sekian ratus jumlah satuan pendidikan di Padang yang sangat peduli dengan pengurangan risiko bencana. Sekolah di bawah binaan Polda Sumbar ini rutin melakukan simulasi evakuasi gempa berpotensi tsunami, setiap tahun.
Kepala Sekolah TK Bhayangkara I, Fenny Ria mengatakan bahwa simulasi evakuasi yang bertepatan dengan hari Pahlawan 10 November 2022 merupakan salah satu ikhtiar untuk meminimalkan resiko bencana tsunami.
Menurutnya, dengan adanya edukasi dan simulasi evakuasi secara rutin, orang tua merasa aman menitipkan anaknya ke TK Bhayangkari.
“Para orang tua sudah tahu kemana harus menjemput anak jika terjadi gempa berpotensi tsunami,” ujar Fenny Ria.
Ia menjelaskan, tempat evakuasi yang disepakati oleh guru dan orang tua adalah menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) di Jl Taman Siswa Alai Parak Kopi.
“Anak-anak sampai di TES dalam keadaan riang gembira dan selamat, menjadi kebahagiaan tersendiri buat kami. Selanjutnya kami bertawakal kepada Allah.” imbuhnya.
Simulasi yang diikuti oleh 70 siswa TK itu diberikan edukasi mulai dari cara berlindung di dalam ruangan kelas dengan lindungi kepala dengan tas (jika tas tidak berat), merunduk di samping meja, keluar dengan tertib sambil tetap melindungi kepala ke lapangan sekolah sampai akhirnya sampai di gedung BMCKTR.
“Kami berharap dan memohon kepada Allah agar ikhtiar yang dilakukan ini bisa menyelamatkan anak-anak yang dititipkan kepada kami. Jika anak-anak mampu merespon getaran gempa dengan tepat dan cepat, kami guru yang jumlahnya 5 orang ini akan sangat terbantu.” Harap Irma Yanti, salah satu guru TK Bhayangkari I.
Mona Yolanda salah seorang orang tua yang turut menyaksikan simulasi itu menuturkan bahwa simulasi ini sangat penting buat anak dan orang tua.
“Insya Allah kami merasa aman menitipkan anak kami di TK Bhayangkari I.
Sementara itu, Tommy Susanto Direktur Eksekutif KOGAMI beserta anggota tim lain yang ikut serta melatih anak-anak, menghitung waktu tempuh dari sekolah ke gedung BMCKTR, yaitu selama 15 menit. (peb)