Infosumbar.net – Diakuinya dua kelurahan di Padang, yani Kelurahan Purus dan Kelurahan Lolong Belanti sebagai Tsunami Ready Community dari IOC UNESCO tidak terlepas dari peran dan kerja keras Komunitas Siaga Tsunami (KOGAMI).
Komunitas yang telah berdiri sejak tahun 2005 itu secara rutin memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait evakuasi gempa dan tsunami.
Pendiri KOGAMI, Patra Rina Dewi mengatakan, persiapan dua kelurahan yang mendapat pengakuan Tsunami Ready Community tersebut dilakukan sejak bulan Maret 2022 bersama-sama dengan sejumlah pihak terkait seperti BMKG Pdang Panjang dan Pemerintah Kota Padang.
“Dalam pertemuan disepakati dua kelurahan yang akan dipersiapkan untuk pengajuan tsunami ready community, yaitu Kelurahan Lolong Belanti di Kecamatan Padang Utara dan Kelurahan Purus di Kecamatan Padang Barat,” ungkap Patra dalam keterangan tertulis kepada Infosumbar.net, Selasa (27/12/2022).
Berangkat dari pertemuan itulah, KOGAMI melaksanakan pendampingan kepada KSB gar 12 indikator yang diisyaratkan oleh I)C UNESCO dapat dipenuhi, terutama hal yang berkaitan dengan kapasitas masyarakat untuk memahami peta bahaya dan mengetahui rencana evakuasi masyarakat sesuai dengan lokasi RT mereka berada menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) terdekat.
Patra menyebutkan, 12 indikator tsunami ready community tersebut adalah peta bahaya, jumlah populasi yang diperkirakan terdampak, sumber daya yang dimiliki, peta evakuasi dan rencana evakuasi, informasi tsunami dan rambu evakusi, materi edukasi, penyelenggaraan pendidikan dan kesiapsiagaan secara rutin, pelatihan tsunami (simluasi evakuasi), memiliki rencana operasi darurat tsunami, kapasitas pendukung pelaksanaan tanggap darurat tsunami, kemampuan menerima infosmasi peringatan dini tsunami, serta kemampuan menyebarluaskan informasi peringatan dini tsunami.
“Karena 12 indikator ini sudah dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Purus dan Lolong Belanti melalui pendampingan KOGAMI dan BPBD, maka tim dari BMKG lebih mudah membantu menyiapkan dokumen pengajuan kepada National Tsunami Ready Board (NTRB),” jelasnya.
Lebih lanjut, Patra menuturkan, peran KOGAMI untuk mendapat pengakuan sebagai Tsunami Ready Community secara nasional maupun internasional sangat berarti.
“Tanpa ada pendampingan dari KOGAMI dan BPBD selama bertahun-tahun, tak mungkin pengakuan ini didapatkan dalam waktu yang singkat (hanya 4 bulan sejak pengajuan ke NTRB),” tukasnya.
Terakhir, dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan peta bahaya, peta evakuasi dan pengajuan kepada NTRB dan IOC UNESCO. (peb)