Infosumbar.net – Sejak beberapa hari belakangan, Kota Padang telah mulai diselimuti kabut asap, menyebabkan banyak warga mengeluh karena kesulitan bernapas akibat kondisi udara yang memburuk. Hingga hari ini, otoritas terkait di Padang dan Sumatra Barat belum mengeluarkan instruksi atau tindakan apapun untuk mengatasi masalah ini.
Menurut data dari aplikasi IQAir, indeks kualitas udara Kota Padang saat ini berada di angka 87, menunjukkan bahwa kualitas udara berada pada tingkat sedang. Parameter PM 2.5, partikel berukuran sangat kecil yang dapat membahayakan kesehatan manusia, juga menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.
PM 2.5 Kota Padang mencapai 29.4µg/m³, sementara PM 10, partikel dengan ukuran lebih besar, tercatat sebesar 32.5µg/m³.
PM 2.5 dihasilkan dari berbagai sumber termasuk industri dan kendaraan bermotor. PM 2.5 dapat mengendap di permukaan dan bagian dalam paru-paru, sementara PM 10 dapat mempengaruhi saluran udara yang lebih besar di paru-paru.
Dampak dari kedua jenis polutan ini termasuk risiko penyakit jantung, paru-paru, bronkitis, dan serangan asma, khususnya pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang lebih tua.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagi level polusi udara PM 2.5 di Indonesia sebagai berikut:
– Level baik: 0-15 µgram/m³.
– Level sedang: 16-65 µgram/m³.
– Tidak sehat: 66-150 µgram/m³.
– Sangat tidak sehat: 151-250 µgram/m³.
– Level berbahaya: >250 µgram/m³.
PM 10 dapat ditemukan pada berbagai lokasi seperti tempat pembangunan, pembuangan sampah, dan kebakaran hutan, juga memiliki potensi berdampak negatif terhadap kesehatan pernapasan.
Efek jangka panjang dari paparan PM 2.5 dan PM 10berpotensi menyebabkan terjadinya kematian dini, penyakit jantung, dan masalah pernapasan kronis. Organisasi Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) juga telah menegaskan bahwa polusi udara di luar ruangan dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Sejumlah warganet di media sosial menyampaikan keluhan mereka atas kondisi yang terjadi. Mereka meminta agar pihak terkait dapat memberikan instruksi agar anak-anak dapat bersekolah secara daring untuk sementara waktu.
“Asli lah mulai manyeso min, dak ado wacana Pemprov daring untuk anak sekolah ko?,” komentar akun @arizona0205 di kolom komentar Info Sumbar, Senin (2/10/2023).
“Awak lah 3 minggu batuk-batuk. Gitu pulo jo anak awak lah sampai damam. Antah apo manusia ko. Lah diagiah udaro segar dek Allah untuk dihiruik. Katuju deknyo udaro kayak iko,” tulis akun @ririfs08.