Infosumbar.net- Empat hari berada di Padang, ratusan masyarakat Jorong Pigogha, Sungai Bremes, Kelurahan Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat masih bertahan menunggu respon dari Gubernur terkait tuntutan mereka.
Pada akhirnya, Gubernur Mahyeldi menemui masyarakat ke Masjid Raya Sumbar pada Kamis (3/8/2023) subuh.
Pada kesempatan itu, Mahyeldi memberikan pernyataan akan menjamin pemukiman masyarakat agar tidak tergusur. Namun, kondisi ini sempat diwarnai dengan aksi reaktif dari warga. Gubernur Mahyeldi tampak terdesak hingga mendapat pengawalan ketat dari polisi.
“Selain itu, hasil sawit yang mereka tanam silakan dimanfaatkan, tetapi untuk disertifikatkan itu tidak bisa,” katanya.
Sementara Kabiro Adpim Setdaprov Sumbar Mursalim mengaku kedatangan Gubernur adalah untuk mendengarkan langsung tuntutan warga yang telah melakukan aksi selama tiga hari terakhir.
“Setelah selalu gagal bertemu dari kemarin Pak Gubernur akhirnya membulatkan hati untuk bertemu langsung warga saat waktu subuh. Dipilih waktu subuh karena warga masih segar setelah istirahat malam,” katanya.
“Jadi gubernur mendengar keluhan mereka, apa yang menjadi kewenangan gubernur akan diupayakan, seperti harga sawit dengan koperasi,” ungkapnya.
Akan tetapi, untuk membatalkan Program Strategis Nasional (PSN) tidak apa menjadi kewenangan gubernur sesuai tuntutan warga.
“Kemudian masalah tanah negara yang disertifikatkan juga bukan kewenangan Gubernur. Mereka juga meminta warga yang ditangkap untuk dibebaskan juga bukan kewenangan Gubernur,” jelasnya. (Bul)