Infosumbar.net- Jelang Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) yang jatuh pada 17 September mendatang, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD). Acara ini dihelat di ZHM Priemere Hotel Padang, Sabtu (20/8/2022).
Adapun, FGD kali ini mengangkat tema Tingkatkan Keselamatan di Perlintasan Sebidang dengan BERTEMAN (Berhenti Tengok Kanan-kiri, Aman Jalan).
Dalam kesempatan ini hadir juga Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, Plt Direktur Jendral Perkeretaapian Zulmafendi, Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Barat Heri Nofriadi, dan sejumlah tamu undangan.
Mengawali kegiatan, Zulmafendi menyoroti tingkat kecelakaan kereta api di Sumbar. Kata dia, dengan jalur kereta api di provinsi tersebut relatif pendek dibandingkan jalur di provinsi lainnya, angka kecelakaan justru lebih tinggi.
“Berdasarkan data yang dihimpun oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera bagian Barat sejak 2015 hingga Agustus 2022, sebanyak 180 kecelakaan yang melibatkan kereta api di Sumbar,” katanya.
Adapun, lanjut dia, butuh langkah lebih lanjut untuk menekan angka kecelakaan tersebut. Seperti halnya, pihak KAI Sumbar diminta untuk menutup 245 perlintasan ilegal atau tidak terdaftar di sepanjang jalur Padang-Pariaman.
“Selain itu, kami terus membangun pagar besi di samping rel dan pembangunan pos penjagaan di 27 titik,” ungkapnya.
Untuk itu, ia meminta dukungan maupun kolaborasi kepada pihak terkait guna ke depannya tingkat keselamatan kereta api di Sumbar berangsur membaik.
“Lewat jargon BERTEMAN ini, kami meminta masyarakat dapat melaksanakan hal serupa. Kami tidak bosan-bosanya melakukan kampanye ini, agar tidak ada lagi nyawa yang menjadi taruhannya saat melintasi rel kereta api,” tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyebut banyak jalur kereta api di Sumbar yang terletak di tengah pemukiman padat penduduk.
“Sejatinya, kecelakaan bisa diminimalisir jika prasarana pencegah kecelakaan bisa ditingkatkan, maupun pihak KAI tidak pernah henti melakukan edukasi kepada masyarakat,” papar dia.
Selain itu, Mahyeldi menuturkan moda transportasi kereta api memiliki peluang besar ke depannya jika dikelola dengan baik. “Sebab, jika kita melihat kemacetan yang terjadi pada momen lebaran Mei silam, kereta api tampaknya bisa menjadi salah satu solusi mengatasi masalah tersebut,” tuturnya.
“Semoga di beberapa tahun ke depan, seluruh kabupaten/kota dapat tersambung dengan kereta api,” harap dia.
Sebagai informasi, acara FGD tersebut juga menampilkan beberapa pembicara seperti Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan Umar Aris, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat Heri Nofiardi, Vice President Divre II Sumbar Muhammad Arie Fathurrochman, Dosen Transportasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas Yossyafra, Subdirektorat Rekayasa dan Peningkatan Keselamatan Suranto. (Rma)