
Penolakan terhadap penggantian nama Bandara Internasional Minangkabau menjadi Bandara Sutan Mohammad Rasjid terus berdatangan. Kali ini dari Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau, M. Sayuti Dt. Rajo Pangulu.
Dalam pernyataannya yang dimuat Antara Sumbar, M. Sayuti Dt. Rajo Pangulu menyatakan bahwa pemilihan nama BIM sudah mewakili dan mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat Sumbar.
Saat proses pemberian nama BIM dulunya, ada beberapa opsi nama pahlawan yang akan dijadikan nama Bandara. Namun akhirnya dengan mempertimbangkan rasa keadilan bagi masyarakat dipilihlah nama Minangkabau.
Dipilihnya nama Minangkabau tidak hanya mempertimbangkan rasa keadilan, tapi juga faktor yang dapat memperkenalkan Minangkabau ke dunia internasional.
M. Sayuti Dt. Rajo Pangulu berharap agar nama Bandara Internasional Minangkau (BIM) tidak diganti dan diubah dengan nama lain, karena sudah mewakili Sumbar secara umum.