Infosumbar.net – Perhelatan ‘baralek gadang’ Program Ketahanan Remaja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) baru saja selesai digelar, yaitu Ajang Apresiasi Duta GenRe dan Ajang Kreativitas Generasi Berencana (Adujak GenRe) tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2023 (29/07).
Di mana secara garis besar kegiatan ini dibagi atas dua kelompok ajang, pertama “ADU” yang diikuti oleh sepasang duta yang terpilih pada setiap kabupaten/kota dan nantinya akan mewakili Sumatera Barat setelah terpilih pada tingkat nasional.
Kemudian “JAK” yang ditujukan pada para pegiat, pengurus atau pelaku berbagai macam kegiatan program ketahanan remaja di kabupaten/kota, seperti Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) yang dibagi atas tiga kategori, yaitu kategori berani, beraksi dan berolaborasi maupun Kelompok Bina Remaja (BKR) bahkan pada tahun ini dilakukannya inovasi ajang “JAK” berupa pertujukan upaya resital budaya.
“ADU” merupakan sebuah proses yang diharapkan dalam rangka membentuk dan menghasilkan para duta GenRe yang representatif dari kalangan remaja dan dapat dijadikan rule model bagi teman-teman sebaya. Hal ini senada dengan prinsip yang selalu dijunjung tinggi oleh para duta, konsep 3 B (beaviour, brain, and beauty).
Artinya, Program GenRe sebuah upaya dalam mewujudkan genererasi penerus bangsa yang siap dan sehat lahir batin. Lismomon Nata, Ketua Pokja Ketahanan Remaja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar mengungkapkan bahwa pada saat sekarang ini program Ketahanan Remaja memiliki agenda untuk lebih memperluas jejaring (kolaboratif) dengan segala pihak atau lini, atau dalam teoritik dikenal dengan pendekatan pentahelix, yaitu adanya keterlibatan dari lima unsur, baik pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat/komunitas dan juga media massa untuk berkomitmen dalam memberikan perhatian kepada generasi yang secara demografis komposisinya sekitar 30 persen di Indonesia dan akan menerima estafet berbangsa dan bernegara.
Lebih lanjut, Ketua pokja mengungkapkan bahwa pada kesempatan ADUJAK 23 atau juga biasa dikenal dengan GenRe Award 2023 (GA 23) juga kembali memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang dianggap dan dinilai memiliki perhatian serta bersinggungan dengan pengembangan ataupun ketahanan remaja. Di mana pada tahun ini memberikan apresiasi kepada kepala daerah, legislator, stake holders, akademisi, guru hingga pegiat sosial yang disebut dengan Ayah Bunda GenRe (ABG).
Adapun penganugerahan tersebut diantaranya diberikan kepada kepala daerah dan legislator, seperti Erman Safar, Suhatri Bur, Andri Warman, Zigo Rolanda, Yulian Efi, sedangkan dari kalangan akademisi adalah Ganefri, Musfi Yendra, guru yaitu Irda Suryani, Alfi Hidayati dan Yurnilis, TP PKK, seperti Fiona Agyta Erman Safar, Yusrita Suhatri Bur, Betti Mulyani, Yenni Andri Warman dan para pegiat sosial, seperti Yusrizal KW, Ridwan Tulus, Syafitri.
Apabila Ayah atau Bunda GenRe Pengayom adalah pimpinan daerah, pengambil kebijakan, yang telah memberikan perhatian, komitmen, semangat, dan motivasi berkembangnya program ketahanan remaja (GenRe) pada wilayah mereka dan kali ini pertama kali memberikan apresiasi berupa ABG Motivator kepada pegiat sosial, dengan harapan dapat lebih membuka jejaring dan sinergisitas ke depannya.
Hal ini disadari karena fase remaja layaknya pedang bermata dua, di lain sisi positif dan energi mereka yang banyak, namun pada sisi lain risiko berbahaya selalu mengintai mereka, seperti apa yang menjadi isu-isu yang diusung program GenRe, yaitu Triad KRR (tiga hal yang berkaitan erat terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja), melakukan prilaku sex yang tidak sesuai dengan nilai norma yang berlaku, sehingga perlunya pendewasaan usia perkawinan, risiko HIV/AIDS dan risiko NAPZA, bahkan ke depan sesuai dengan arahan Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo akan ditambah dengan menghindari risiko terorisme.
Maka, untuk lebih memperkuat usaha beberapa waktu ke depan, ketua pokja akan membuat berbagai macam agenda, seperti melakukan audiensi dengan pimpinan DPRD Provinsi Sumbar dalam rangka mendorong perhatian legislatif agar dapat diberikankan sumber daya berupa dukungan anggaran pada kebupaten/kota untuk kegiatan ketahanan remaja lebih proporsional lagi, demikian juga kepada Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Ganefri karena UNP merupakan salah satu universitas yang mencetak calon guru yang dari sejak dini diajak untuk memiliki semangat yang sama agar lebih peduli kepada remaja, terkhususnya program GenRe, bahkan beberapa waktu yang lalu Sekolah Pascasarjana UNP di bawah program S2 dan S2 Ilmu Lingkungan Universitas Negeri Padang telah melakukan kegiatan kolaborasi dalam bentuk penanaman Mangrove di Kota Pariaman, serta ABG maupun mitra serta pihak potensial lainnya, pungkasnya. (*)