Infosumbar.net – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumbar menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu menjelang pemungutan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Sosialisasi Partisipatif dihadiri oleh sejumlah tokoh-tokoh masyarakat, ormas, OKP, paguyuban, BEM se-Sumbar, organisasi profesi hingga tokoh keagamaan.
Ketua Bawaslu Sumbar, Alni, menyampaikan, Bawaslu Sumbar berinisiatif kembali mengajak semua kelompok masyarakat dan berbagai organisasi dalam upaya memperkuat pengawasan partisipatif.
“Dalam konsep pengawasan partisipatif, bagaimana masyarakat yang tidak masuk secara kelembagaan, dilibatkan dalam melakukan pengawasan dan pencegahan,” katanya dalam kata sambutan.
Pelibatan organisasi kemasyarakatan, OKP, BEM, paguyuban hingga stakeholder ini, kata Alni, berkaitan dengan upaya perwujudan dan keinginan bersama menciptakan pemilu berkualitas dan berkeadilan.
Menurutnya, sejak 28 November telah digelar kampanye oleh seluruh peserta pemilu di semua tingkatan dan akan berakhir 10 Februari 2024. Lalu pada 11-13 Februari 2024, memasuki masa tenang. Artinya, Semua kegiatan berbau kampanye, tidak dibolehkan.
Dalam masa tenang ini, Bawaslu Sumbar bersama Bawaslu Kabupaten dan kota, kecamatan hingga kelurahan, melakukan patroli pengawasan.
*Harapannya, di masa ini tidak ada lagi aktivitas kampanye, serta untuk mengawasi agar tidak terjadi pemberian kepada pemilih dalam bentuk apapun,” tuturnya.
Hadir dalam sosialisasi itu narasumber Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Datin, Vifner, Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas, Muhammad Khadafi dan Febrian Bartes.
Kemudian Alni mengajak masyarakat yang telah terdaftar sebagai pemilih, untuk mendatangi TPS pada 14 Februari 2024. Bawaslu memastikan pelaksanaan pemilu secara langsung.
Sebelumnya Kepala Sekretariat Bawaslu Sumbar, Karnalis Kamaruddin dalam laporannya menyampaikan, bahwa keinginan Pemilu berkualitas merupakan bagian yang signifikan dari pelaksanaan pesta demokrasi.
“Bawaslu membutuhkan banyak pihak dalam upaya menjadi lembaga pengawas pemilu yang dipercaya. Keterlibatan masyarakat sangat berharga dalam pengawasan.partisipatif,” ujarnya. (Bul)