Infosumbar.net – Ribuan jamaah memadati tiga lantai Masjid Raya Sumatera Barat dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri 1443 Hijriyah/2022 Masehi, pada Senin (2/5).
Masyarakat antusias berbondong-bondong memenuhi Masjid Raya, tempat alternatif sholat Ied, setelah hujan yang mengguyur Kota Padang, membuyarkan pelaksanaan di lokasi awal halaman kantor Gubernur Sumbar.
“Tingkatkan keimanan, perkuat toleransi dan optimis berikhtiar bangkit dari keterpurukan menjadi tiga pesan utama Gubernur Buya Mahyeldi, yang bertindak selaku Khatib Shalat Ied.
Ketiga hal tersebut menurut Buya Mahyeldi merupakan hikmah terbesar yang diraih setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan suci Ramadhan.
“Beribadah selama Ramadhan, kita menguatkan keimanan dan ini harus dipertahankan di 11 bulan berikut. Ramadhan juga menghadirkan semangat toleransi. Meskipun berbeda awal Ramadhan, berbeda rakaat Tarawih, tak membuat umat berpecah belah,” ucapnya.
Lebih luas, Dia menjelaskan bahwa toleransi telah dibuktikan dengan keberadaan NKRI hingga saat ini meskipun beragam suku dan bahasa.
“Indonesia telah menunjukkan pada dunia bagaimana cara bertoleransi dengan baik. Dan sebagian besar pendiri bangsa ini adalah berdarah Minangkabau. Maka orang Minangkabau haruslah menjadi yang terdepan dan berkontribusi dalam merawat kebhinekaan dan semangat toleransi di NKRI,” sambung dia.
Buya Mahyeldi mengajak masyarakat di hari yang fitri ini untuk saling memaafkan dan tidak berpecah belah karena berbagai isu agama maupun intoleran yang sengaja dilakukan pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah umat.
“Selalu optimis dan penuh semangat berikhtiar bangkit dari keterpurukan. Puasa mengajarkan betapa di awal puasa ada keraguan seolah tak kuat berpuasa hingga sore, namun ternyata lambat laun kita bahkan bisa melaluinya sebulan penuh,” imbuhnya.
Tampil sebagai Imam Shalat Ied, Ustad H. Al Bizar, S.IQ, yang juga imam besar Masjid Raya Sumbar.