Infosumbar.net – UNESCO menetapkan hari lahir dua pahlawan Indonesia, yaitu Ali Akbar Navis dan Keumalahayati sebagai perayaan Hari Internasional. Ali Akbar Navis, merupakan seorang sastrawan yang lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, 17 September 1924. Penetapan ini diumumkan pada 22 November 2023, di Sidang Umum ke-42 UNESCO.
Gemala Ranti, salah seorang putri Ali Akbar Navis, saat ini juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sumatera Barat mengatakan beliau mendapatkan penghargaan karena sastrawannya dan juga karya-karyanya. “Sebelumnya, beliau juga pernah menjadi jurnalis di beberapa media, seperti Haluan, Singgalang, Semangat,”katanya Selasa (05/12/2023).
Dirinya juga menjelaskan bahwa hal yang memotivasi A.A Navis untuk menjadi seorang sastrawan dan juga fokus ke bidang tersebut karena dahulunya Navis suka membaca. Dulunya Navis bersekolah di INS Kayua Tanam. Navis yang saat itu tinggal di Padang Panjang selalu naik kereta api ke sekolahnya pulang dan pergi. Perjalanan panjang yang ditempuh beliau tersebut digunakannya untuk membaca, baik itu saat perjalananan menuju sekolah maupun saat pulang sekolah menuju rumah.
Saat menempuh pendidikan di INS Kayu Tanam, Gemala juga menjelaskan bahwa bapaknya ditempa dan masuk ke bidang kreatifitas. Saat berada di sekolah tersebut segala kreatifitas yang ada di dirinya diasah. Bidang yang didalaminya dapat memungkinkan beliau untuk berbagai pekerja seni, seperti pelukis, pematung, serta bergelut dalam dunia karangan, yaitu menulis. Sejak saat itu dirinya fokus pada menulis, baik cerita pendek, cerita bersambung, dan artikel.
Gemala Ranti juga mengatakan, lewat perjalanan hidup A.A Navis, kebiasaan yang dapat dijadikan pelajaran untuk generasi muda saat ini yaitu sebaiknya rajin membaca. Menurutnya, ketika seseorang membaca, maka fikiran dapat diolah. Perbendaharaan kata-kata semakin banyak, serta seseorang akan menjadi semakin cerdas.
Hal ini karena dengan membaca membuat cara berpikir seseorang menjadi terasah. Saat membaca, seseorang juga berusaha menelaah informasi yang diterimanya. Sehingga kecerdasannya semakin baik. Kebiasaan membaca akan membuat seseorang menjadi tahu lebih banyak.
Hal ini juga akan memiliki dampak pada cara seseorang menangkap isi suatu informasi. Cara berbicara akan menjadi lebih runut, serta pengetahuannya semakin luas. Sehingga sangat penting bagi generasi muda untuk membaca.
Gemala Ranti juga menanggapi terhadap adanya berita ditetapkannya hari lahir A.A Navis menjadi Hari Perayaan Internasional oleh UNESCO. Tanggapnnya terkait penetapan tersebut membuat ia dan keluarganya terkejut, terharu, dan ia juga mengakui bahwa keluarga dan dirinya tidak tahu dengan adanya penetapan oleh UNESCO tersebut. Mengenai pengusulan tersebut juga tidak diketahuinya. Ia baru mengetahui hal tersebut setelah menerima berita ditetapkannya oleh UNESCO.
Adapun penetapan oleh UNESCO tersebut didasarkan pada beberapa hal yang dimiliki kedua tokoh. Hal pertama berkaitan dengan kelahiran ataupun kematian tokoh mengenai cita-cita dan misi organisasi, baik dalam bidang pendidikan, budaya, ilmu pengetahuan alam, ilmu sosial dan kemanusiaan.
Dasar kedua berdasarkan pada komunikasi, yaitu usulan mempertimbangkan keterwakilan gender. Adapun dasar ketiga berdasar pada peristiwa universal, berupa dampak yang diberikan pada negara ataupun dunia (*).