Infosumbar.net – Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dilaporkan erupsi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.45 WIB.
Dikutip dari MAGMA Indonesia, tinggi kolom letusan teramati ± 3000 m di atas puncak atau ± 5891 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur, dan hingga kini erupsi masih berlangsung.
Masyarakat disekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3Km dari kawah/puncak.
Sementara itu, dikutip dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Agam, Ade Setiawan, mengatakan bahwa hujan abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi dilaporkan terjadi di wilayah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
“Laporan langsung dari lapangan oleh tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, hujan abu vulkanik itu turun dengan intensitas tinggi hingga membuat suasana Nagari Lasi menjadi sangat pekat dan gelap,” katanya.
Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk menghindari dampak erupsi gung merapi.
Kemudian, Dilansir dari Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, erupsi gunung merpai dapat menimbulkan dampak yang begitu luas.
Baik itu dibidang kesehatan, maupun lingkungan.
Dengan demikian masyarakat yang terdampak penting melakukan persiapan, sehingga dapat mengevakuasi diri sedini mungkin, sehingga korban akibat paparan atau dampak erupsi gunung api dapat lebih diminimalisir.
Berikut ini adalah 7 hal yang harus dilakukan oleh setiap masyarakat saat terjadi erupsi gunung api, diantaranya,
Pertama, tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan.
Kedua, tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai.
Ketiga, hindari tempat terbuka dan lindungi diri dari abu letusan gunung api.
Keempat, jangan lupa untuk selalu menggunakan kacamata pelindung untuk melindungi penglihatan.
Kelima, hindari penggunaan lensa kontak.
Keenam, gunakan pakaian tertutup yang dapat melindungi tubuh seperti baju lengan panjang celana panjang dan juga topi.
Ketujuh, untuk menghindari abu vulkanik yang masuk ke dalam tubuh, Jangan lupa untuk tetap menggunakan masker atau Kain basah untuk menutup mulut dan hidung.
Lebih lanjut, apabila mengalami luka selama masa evakuasi, Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat yang tidak terdampak agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.
Tidak lupa untuk tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat selama berada di posko pengungsian untuk menghindari potensi paparan penyakit ditengah para pengungsi. (Ayi)