Infosumbar.net- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Sumatera Barat meluncurkan kegiatan festival, berlangsung pada 18-19 November 2023 yang akan datang.
Festival anak ini dalam rangka memperingati hari anak nasional pada 23 Juli 2023 dan hari anak Internasional yang jatuh pada 1 Juni 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi Sumatera Barat Gemala Ranti menjelaskan festival anak ini bertujuan memeriahkan HUT RI yang ke – 78.
“Berbagai kegiatan akan di laksanakan dalam kegiatan ini, seperti pameran hasil karya anak, bazar, serta temu ramah anak-anak dengan Gubernur Sumbar,” katanya, Minggu (13/8/2023).
Gemala Ranti mengatakan, pada saat ini memberikan ruang waktu bagi anak untuk bisa bermain di luar rumah sangat lah begitu berat. Realisasi orang tua hanya dapat di lakukan di akhir minggu.
“Dengan adanya Car Free Day akan berdampak pada anak. Aktifitas luar rumah akan mendorong anak dapat berinteraksi dan mengenal lingkungan sosialnya,” tuturnya.
Sementara Ketua P2TPA Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumbar, Arneli Bahar dalam kesempatan itu menekankan bahwa sudah saatnya untuk menghentikan kekerasan terhadap anak, pelecehan terhadap anak dan perempuan.
“Bonus demografi menjadi andalan kita. Stop kekerasan, stop pelecehan, jangan hancurkan masa depan anak,” ungkapnya.
Dibeberkannya, cara yang ampuh untuk menghancurkan negara, dengan cara menghancurkan generasi mudanya.
“Narkoba menjadi bahaya latin yang perlu di hadapi. 5 juta kaula muda di Indonesia sudah terpapar narkoba. Apalagi pergaulan bebas menjadi momok yang menakutkan saat ini,” katanya.
Arneli sangat menyayangkan bahwa di Sumbar masih terjadi pelecehan seksual oleh ayah kepada anaknya, paman kepada anaknya dan oknum guru kepada siswanya.
“Peran kita, untuk tidak merusak generasi bangsa. Kita lihat sendiri, pengaruh pergaulan bebas, menghasilkan tindakan pornoaksi, serta tumbuh kembangnya LGBT. Tentu akan membuat Allah murka,” jelasnya.
Kemudian Wakil gubernur Sumbar Audy Joinaldy manambahkan, walau kekerasan hingga pelecehan seksual masih banyak terjadi di Sumbar, namun masih mendapatkan piagam sebagai provinsi layak anak.
“Kita mendapatkan piagam ke tiga sebagai provinsi layak anak di Indonesia. Penilaiannya dari berbagai indikator. Oleh karena itu, kita tidak boleh berpuas diri,” katanya.
“Saat ini kita meminta penegak hukum menindak lanjuti kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang menimpa anak, agar ada efek jera bagi pelakunya,” katanya lagi.
Audy tetap meminta untuk mensukseskan festival anak ini, dan menjadikan anak sebagai agent perubahan untuk menularkan hal-hal yang positif di kemudian hari.
“Hentikan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak. Jangan sentuh narkoba. Mari kita sukseskan festival anak ini,” tutupnya.
Setelah membuka festival anak, wagub Sumbar Audy Joinaldy, Ketua P2TPA Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumbar Arneli Bahar, Kadis P3AP2KB Sumbar Gemala Ranti melakukan gerakan flash mob yang di ikuti sejumlah pengunjung CFD. (Bul)