Infosumbar.net – “Cirik, cirik aa nan elok dimanakan?” Kata Janidar Warga Nagari Saniang Baka Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok sembari mengaduk santan pada wajan miliknya, guna memperoleh minyak kelapa pada Kamis (01/09/2022).
Menurut Janidar, teka-teki seperti itu sering disampaikan oleh orang tua-tua dulu saat ia masih kecil. Ia masih ingat dulunya saat berfikir apa yang mungkin menjadi jawabannya ternyata adalah cirik karambia. Cirik karambia merupakan ampas yang tersisa dari santan yang dimasak hingga menghasilkan minyak yang sering disebut minyak tanak atau minyak kelapa.
Kelapa yang telah dijadikan santan kemudian dimasak dengan tungku kayu sembari diaduk terus menerus agar nantinya tidak santan tidak menempel pada wajan. Dulunya, ada sebuah pantun yang dibacakan sebelum memasak santan kelapa menjadi minyak yang konon dapat menghasilkan minyak lebih banyak.
“Kata orang dulu sebelum membuat minyak kelapa ada sebuah pantun yang disebutkan seperti, Sampalah e untuk tungku, minyak e untuk aku, aia e untuk api, dimana katanya minyak yang dihasilkan dari santan akan lebih banyak. Namun, kan sebenarnya tergantung kelapa itu sendiri. Jika kelapanya bagus maka minyak yang dihasilkan dari santan akan lebih banyak begitupum sebaliknya,” tuturnya.
Kemudian, setelah api pada tungku telah menyala santan dimasak menggunakan api yang cukup besar dan di aduk terus menerus selama kurang lebih satu jam hingga minyak pada santan kelapa tersebut muncul.
Barulah ketika santan mulai kering dan menghasilkan ampas yang disebut cirik karambia, api mulai dikecilkan dan diaduk terus hingga ampas menjadi kecoklatan.
“Lebih kurang satu jam untuk terus mengaduk santan hingga menghasilkan minyak kelapa. Saya tadi menggunakan empat buah kelapa lebih kurang minyak yang dihasilkan adalah satu mangkok kecil,” jelasnya.
Setelah minyak di saring dari ampasnya, maka kata Janidar cirik karambia dulunya sering ia makan bersama nasi. Cirik karambia sendiri memiliki rasa yang manis.
“Dulunya ketika ada cirik karambia ini dimakan bersama nasi dan diberi sedikit garam. Selain dimakan dengan nasi bisa juga dijadikan camilan yang bisa bertahan cukup lama,” terangnya.
Lebih lanjut, ampasnya dijadikan teman makan nasi. Minyak kelapa sendiri dapat dicampurkan dengan sambalado hijau maupun merah yang menambah cita rasa nikmat pada makanan tersebut.
“Sambalado, pakai jengkol disiram minyak tanak ini sangat nikmat sebagai lauk makan nasi,” sebutnya.
Sementara itu, Janidar menyebutkan selain bisa dimakan dengan nasi, ampas ini sekarang dapat dijadikan sebagai salah satu bahan membuat kue. (Ayi/Aks)