Batusangkar (infosumbar) – Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH, MH mengapresiasi tinggi diresmikannya Pusat Informasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Sumatera Barat di Pagaruyung, Batusangkar, pada Kamis (17/2).
Richi mengatakan Tanah Datar sebagai daerah pusat kebudayaan, dirasakannya sangat tepat sekali bagi siapa saja yang ingin mencari informasi sejarah dan kebudayaan Sumatera Barat bahkan tapi juga wilayah Kepulauan Riau dan Jambi.
“Kita pahami Kabupaten Tanah Datar sebagai Luhak Nan Tuo, pusek jalo pumpunan ikan, sudah barang tentu disini merupakan cikal bakal adat istiadat Minangkabau dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI sudah sangat tepat mendirikan pusat informasi kebudayaan di sini,” ucapnya.
Richi menyebutkan keberadaan pusat informasi yang sudah dibangun di BPCB Provinsi Sumatera Barat yang berlokasi di Pagaruyung Tanah Datar ini sangat luar biasa.
“Sangat informatif dan interaktif sekali, ada audio visual room yang akan memutarkan visual dokumenter tentang kebudayaan, peninggalan sejarah maupun berbagai informasi seputar peninggalan sejarah di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya,” ujarnya.
Kedepannya, Richi berharap Tanah Datar menjadi daerah kunjungan bagi wisatawan baik wisatawan sejarah maupun yang ingin menikmati keindahan alam, seni tradisional maupun kuliner khas Tanah Datar Luhak Nan Tuo.
Peresmian dan penandatanganan prasasti Pusat Informasi BPCB Provinsi Sumatera Barat ini dilakukan oleh Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Judi Wahjudi, S.S., M.Hum.
Kita berharap keberadaan pusat informasi ini sebagai literasi terkait pelestarian cagar budaya yang ke depannya juga semakin meningkat dan pusat informasi ini juga akan dibuka untuk umum sesuai jam kerja kantor dan sebelumnya hal ini sudah berjalan seperti kerjasama dengan dunia pendidikan dan tentunya sinergi dengan Pemerintah Daerah sangat diperlukan karena dinas pendidikan berada di bawah pemda,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala BPCB Provinsi Sumatera Barat Teguh Hidayat, mengatakan jika keinginan memiliki pusat informasi kebudayaan yang representatif itu sudah sejak lama, karena sangat dibutuhkan bagi dunia pendidikan maupun masyarakat di Sumatera Barat
“Untuk literasi sehingga akan menambah ilmu pengetahuan terutama sejarah, kebudayaan dan arkheologi,” katanya. (*)