Infosumbar.net – Tokoh perubahan Sumbar, Haji Suherman mengapresiasi setingginya kerja keras masyarakat lima desa/nagari di Sumbar yang menyabet hasil memuaskan pada Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (27/8/2023).
“Ini capaian yang prestetius. Penghormatan sangat pantas diberikan kepada masyarakat nagari yang sudah berjuang dengan total membangun pariwisata di daerahnya, sehingga bisa meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023,” terang Haji Suherman, Rabu (30/8/2023) siang.
Capaian yang diraih menurut Haji Suherman adalah bukti kalau perjuangan maksimal akan mencapai hasil yang memuaskan. “Semoga apa yang diraih lima nagari di Sumbar jadi trigger bagi nagari lain untuk terus membenahi pariwisata. Dengan kekayaan alam, budaya yang dimiliki Sumbar, sudah sepantasnya Sumbar jadi kiblat pariwisata Indonesia,” tutur Suherman.
Ke depan, menurut Haji Suherman, rasa sadar wisata masyarakat harus semakin dipupuk. Pemerintah harus saling membahu turun tangan agar tata Kelola pariwisata baik. “Semua pihak mesti terlibat aktif mengelola pariwisata, turun langsung ke masyarakat. Saya rasa, jika bersama tidak akan terlalu sulit,” ujarnya.
Poin penting, menurut Haji Suherman, adalah menjaga kearifan lokal, termasuk kelestarian alam atau budaya. Haji Suherman mengingatkan agar pemerintah terus berbenah dan berkomitmen menjaga kearifan lokal yang menjadi potensi utama Sumbar.
“Jangan sampai kearifan lokal rusak, terbawa arus modern secara negative, yang nantinya menggerus potensi wisata. Demikian juga tentang kelestarian. Alam dan budaya mesti dijaga. Sumbar mesti punya aturan konkrit agar kelestarian bisa terus terjaga.
Seperti diketahui, lima nagari yang meraih penghargaan adalah, Desa Wisata Lawang (Kabupaten Agam) yang meraih juara 1 kategori homestay dan toilet. Kemudian, Desa Wisata Muntei (Kabupaten Kepulauan Mentawai) sebagai juara 1 kategori daya tarik pengunjung. Serta, Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung (Kabupaten Sijunjung) juara 1 kategori desa wisata berkembang.
Selanjutnya, Desa Wisata Nyarai (Kabupaten Padang Pariaman) meraih juara harapan kategori daya tarik pengunjung. Dan, Desa Wisata Kubu Gadang meraih juara harapan kategori desa wisata maju.
Desa Wisata Muntei sendiri terpilih menjadi Juara 1 kategori Daya Tarik Pengunjung. Kemudian dua desa wisata memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yakni Desa Wisata Perkampungan Adat Sijunjung dengan kategori rumah gadang berjejer terpanjang, dan Desa Wisata Muntei Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan kategori tato tertua.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno menyampaikan apresiasi kepada 75 besar desa wisata terbaik dari total 4.573 desa wisata yang mendaftar ADWI 2023.
“Ini melebih target awal yaitu 4.000 pendaftar. Desa yang telah terjaring diharapkan dapat merasakan kemudahan dalam pengembangan desa wisata di Indonesia ke depannya,” kata Sandiaga di Gedung Sasono Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu malam (27/8/2023).
Penilaian ADWI 2023 terbagi menjadi sejumlah kategori yang meliputi Daya Tarik Pengunjung, Suvenir, Homestay dan Toilet, Digital dan Kreatif, serta Kelembagaan Desa Wisata dan CHSE. Kemudian, adapula kategori Desa Wisata Maju, Desa Wisata Berkembang, dan Desa Wisata Rintisan, serta Desa Wisata Terbaik.
Dalam pemilihannya, masyarakat juga diberi waktu untuk ikut berpartisipas langsung pada kategori Desa Wisata Favorit dengan menyukai video desa yang diunggah di akun YouTube Kemenparekraf.
Selain 5 desa wisata masuk 75 desa terbaik, Provinsi Sumbar juga menerima penghargaan dari MURI. Sumbar merupakan daerah terbanyak yang memecahkan rekor MURI. Selain pengumuman Rekor MURI, pada malam Anugerah ADWI tahun 2023 yang dihadiri oleh Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Parekraf) RI Sandiaga Uno tersebut juga diserahkan penghargaan Anugerah ADWI tahun 2023. (*)