Infosumbar.net – Debat calon wakil presiden (cawapres) akan digelar besok, Jumat (22/12/2023) di Jakarta Convention Center (JCC).
Para cawapres Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD akan bertemu dan beradu gagasan disaksikan oleh masyarakat Indonesia.
Sebelum menyaksikan debat perdana cawapres, sebaiknya perhatikan poin-poin penting berikut ini:
1. Tema
Tema debat cawapres besok adalah ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
2. Durasi dan Segmen Debat
Debat cawapres akan berlangsung selama 120 menit yang terbagi dalam enam segmen.
Hampir serupa dengan debat perdana capres, segmen pertama, para cawapres akan memaparkan visi dan misi.
Selanjutnya pada segemen 2 sampai dengan segmen 5, para cawapres dapat berinteraksi, dan saling sanggah. Kemudian, pada segmen terakhir, masing-masing cawapres akan menyampaikan pernyataan penutup.
3. Moderator
Debat cawapres ini akan dipandu oleh moderator yakni Alfito Deannova dan Liviana Cherlisa. Alfito adalah Pemimpin Redaksi Detikcom, sementara Liviana adalah pembawa berita sekaligus produser Kompas TV.
4. Ada 11 Panelis
KPU telah mengumumkan nama 11 panelis untuk debat perdana cawapres. Para panelis merupakan ekonom, akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia hingga lembaga riset seperti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).
Mereka adalah Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman RI Periode 2016-2020), Adhitya Wardhono (Ekonom dan Pengajar FEB Universitas Jember), Agustinus Prasetyantoko (Ekonom dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Atmajaya 2015-2023), Fausan Ali Rasyid (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung) dan Hendri Saparini (Pendiri dan Ekonom CORE Indonesia).
Kemudian, Hyronimus Rowa (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi IPDN), Poppy Ismalina (Associate Professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM), Retno Agustina Ekaputri (Rektor Universitas Bengkulu 2021-2025), Suharnomo (Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro), Tauhid Ahmad (Direktur Eksekutif INDEF dan Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta) dan Yose Rizal Damuri (Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies/CSIS). (*/peb)