Kabut asap yang semakin pekat membuat Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Riau ditutup akibat jarak pandang yang terbatas.
Hal ini berdampak terhadap kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Akibat penutupan tersebut, SBY harus melakukan perjalanan darat.
“Memang ada rencananya Pak Presiden dari Solo terbang ke Pekanbaru, namun karena visibility (jarak pandang) di Bandara Pekanbaru tidak memungkinkan, pesawat Presiden akan mendarat di Padang,” kata Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 031 Wirabima Pekanbaru Mayor Sukri Hendri, Sabtu (15/3/2014).
Untuk sampai ke Riau, lanjut Sukri, presiden membutuhkan waktu selama enam sampai tujuh jam. “Pak Presiden akan ke Bangkinang di Kabupaten Kampar, Riau,” tuturnya.
SBY akan menginap Bangkinang di kediaman Bupati Kampar Jefri Noer. Hal ini berbeda jika Presiden dan rombongan melakukan pendaratan di Bandara Pekanbaru yang hanya membutuhkan waktu 45 menit dari Pekanbaru ke Bangkinang, Kampar.
Presiden sendiri ke Riau akan meninjau langsung kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap. Prisiden akan mengambil alih pengendalian penanggulangan asap.
“Untuk pengamanan Pak Presiden yang berada di ring satu tentu Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden), kita bersama pihak kepolisian juga turut membantu pengamanan Pak Presiden,” tukasnya. (okezone/kem)