Infosumbar.net – Prestasi membanggakan ditorehkan 4 engineer muda Institut Teknolagi Padang (ITP) pada ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMProv) Sumatera Barat, 6 – 12 Juni 2022 di Padang.
Dengan 4 orang engineer muda ITP yang diterjunkan untuk berpartisipasi di POMProv Sumbar 2022i, 5 medali sukses diraup.
Rinciannya, dua medali emas dipersembahkan engineer muda Wahyu Naufal Hafiz, dari Prodi Teknik Geodesi, di cabang okahraga (cabor) Atletik dari nomor perlombaan Lempar Cakram dan Tolak Peluru.
Kemudian, engineer muda Rahul Maryulis Putra dari prodi Teknik Elektro pada cabor Karate under 55 kg mengamankan medali perak.
Sementara dua medali perunggu dari cabor Silat, masing-masing didapatkan oleh engineer muda Heru Orlando, dari prodi Teknik Mesin yang tampil di kelas B dan engineer muda Candra juga dari prodi Teknik Mesin di kelas C.
Total 5 medali ini mengantarkan ITP di peringkat 5 besar sementara dari 22 kontingen perguruan tinggi di Sumbar.
Capaian itu, membuat civitas akademik ITP mengapresiasi tinggi ke-4 engineer muda mereka dengan memberikan penghargaan di Ruang Sidang Utama, Gedung D Lantai II, Kampus 1 ITP, pada Jumat (10/6) pagi.
Drs. H. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd, Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang (YPTP), yang menaungi ITP, dikesempatan itu mengaku sangat senang dengan prestasi yang dihadirkan 4 engineer muda ini.
“Terima kasih Wahyu, Rahul, Candra dan Heru, yang telah membanggakan ITP. Prestasi ini akan kita dukung penuh karena mengangkat nama baik ITP di bidang non akademik,” ujarnya.
Senada dengan Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, MT, yang menyebutkan kegembiraan dan rasa senang terhadap prestasi yang membanggakan ITP di ajang POMProv Sumatera Barat.
“Prestasi non akademik masuk dalam penilaian Akreditasi Perguruan Tinggi. Karena nya, ITP mendukung penuh mahasiswa yang berprestasi di bidang olahraga ini,” ujarnya.
Hendri menambahkan, olahraga itu membentuk kedisplinan, karakter dan skill yang sangat menunjang kepribadian mahasiswa kedepannya.
Dan. Ia mengharapkan, prestasi non akademik juga harus sejalan dengan akademik.
“Kalau non akademik hebat, akademik tentu lebih bagus, hendaknya,” imbuhnya.