KAYAF atau singkatan dari Kagoshima Asian Youth Art Festival ke 13, pada tahun ini akan diselengarakan kembali pada tanggal 20-21 Oktober 2018 di Kota Kagoshima, Jepang.
KAYAF sendiri adalah sebuah festival seni budaya yang digagas oleh Pemerintah Kota Kagoshima sebagai bentuk perayaan hari ulang tahun Kota Kagoshima yang menampilkan berbagai kebudayaan dari seluruh negara-negara di Asia.
Unit Pencinta Budaya Minangkabau (UPBM) Universitas Padjadjaran terpilih menjadi salah satu delegasi yang diundang merupakan satu-satunya perwakilan dari Indonesia. Tim UPBM UNPAD sendiri akan menampilkan Kesenian Minangkabau dari Sumatera Barat.
Salah satu koordinator sekaligus ketua rombongan dari delegasi UPBM Unpad yang bernama Triana Bunda (21,Unpad) berpendapat bahwa keikutsertaan mereka merupakan salah satu bentuk eksistensi diri dan perwujudan partisipasi anak muda bangsa Indonesia di kancah dunia.
“Bukan rahasia umum lagi, saat ini sudah sangat banyak anak-anak muda yang tidak mau dan tidak mampu melestarikan kebudayaan-kebudayaan khas Indonesia. ” Ujar Triana Ujar Triana ketika ditemui ditempat latihan penampil KAYAF di Sekre UPBM Unpad (29/9).
“Banyak dari kami, para anak muda lebih condong pada kebudayaan luar negri sehingga perlahan namun pasti, kebudayaan khas Indonesia lama kelamaan menghilang, padahal kebudayaan khas Indonesia merupakan identitas dan ciri yang menunjukkan siapa dan apa itu Indonesia,” lanjutnya.
UPBM UNPAD menganggap Festival internasional ini merupakan sebuah ajang untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia di mata dunia dan menjadi bukti kalau masih ada anak muda yang mau dan mampu melestarikan kebudayaan khas Indonesia.
“Sebagai ajang aktualisasi diri dan sekaligus meningkatkan akreditasi UPBM, Unpad, Minangkabau dan Indonesia” kata Fikri Fadhila selaku Ketua Umum UPBM (29/9).
Menurutnya, kesempatan berharga ini tidak akan disia-siakan oleh anggotanya yang menjadi delegasi dalam kegiatan KAYAF karena selain menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia pada kegiatan ini.
UPBM juga ingin menjadi representasi dan role model bagi seluruh kebudayaan di Indonesia, untuk mengingatkan bahwa betapa pentingnya melestarikan kebudayaan khas bangsa agar tetap terjaga dan tidak “ditikung” oleh negara lain.
Tim UPBM UNPAD sendiri akan menampilkan kesenian Minangkabau dengan dua tarian yaitu Tari Piring dan Tari Rantak dan satu silat khas yaitu Silek Galuik Harimau. Untuk mempersiapkan penampilan terbaiknya tim UPBM berlatih keras setiap hari.
Selain berlatih, tim UPBM juga sudah melakukan berbagai unjuk penampilan guna mempersiapkan mental penampil, seperti salah satunya unjuk penampilan Kesenian Minangkabau oleh tim UPBM di Car Free Day Dago, Bandung pada 30 September 2018 yang lalu.
“Menjadi perwakilan Indonesia merupakan tanggung jawab yang besar bagi kami, tapi kami tidak akan menyianyiakan kepercayaan penyelenggara KAYAF pada kami yang telah memberikan kesempatan yang sangat baik ini” sambung Fikri (29/9).