Infosumbar.net – Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bersama mahasiswa KKN Universitas Andalas (Unand) memberikan Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Elektronik (E-Learning) kepada guru-guru SMPN 2 VII Koto Sungai Sarik, Padang Pariaman.
Tujuan pelatihan yang digelar 11 Agustus 2023 lalu tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan guru-guru SMPN 2 dalam mengembangkan media E-Learning dengan narasumber Riwayadi, DPL KKN UNAND.
Dalam era revolusi industri 4.0 guru juga dituntut menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran. Penguasaan TIK dalam pembelajaran akan meningkatkan kualitas, efisiensi, dan efektivitas pembelajaran.
Pembelajaran konvensional tidak menarik lagi bagi siswa generasi Z (Gen-Z) yang sudah terbiasa dengan penggunaan TIK. Siswa Gen-Z akan senang dan bergairah belajarnya jika media pembelajarannya dikemas dalam bentuk audio, video, animasi, infografis, virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan game (learning assessment games).
Dengan penggunaan teknologi, guru akan cepat mendapatkan umpan balik (real time feedbacks) dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Dalam asesmen pembelajaran tradisional, guru harus memfotocopy soal kuiz/ujian dan membagikan kepada siswa.
Hasil ujian/kuiz tidak dapat diperoleh segera karena harus dikoreksi secara manual dan diolah secara manual untuk mendapatkan nilai rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai terendah. Pekerjaan ini akan menghabiskan banyak waktu. Dengan penggunaan teknologi, pada saat ujian/kuiz selesai, guru dan siswa langsung bisa mengetahui hasilnya (nilai setiap mahasiswa, nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, soal yang sulit dijawab oleh siswa dan informasi lainnya) sehingga guru bisa langsung memberikan feedbacks kepada siswa untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. Waktu yang biasanya digunakan untuk mengoreksi dan mengolah nilai, bisa digunakan oleh guru untuk aktivitas bernilai tambah lainnya.
Disadari bahwa pelatihan dalam waktu 1 hari tidaklah cukup karena banyak media e-learning yang bisa dikembangkan oleh guru. Namun demikian, dengan pelatihan ini diharapkan guru-guru bisa mengembangkan sendiri media e-learning dengan menggunakan aplikasi-aplikasi lainnya yang lebih menarik dan disenangi siswa. (*)