infosumbar.net – Politeknik Negeri Padang (PNP) bersama Sekolah Vokasi Universitas Negeri Padang (UNP) dan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (Politani) melakukan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah mitra Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA) di Hotel Santika Premier, Padang, Rabu (7/2/2024).
Kegiatan yang dikemas dalam Business Matching dan Pelatihan Penguatan Ekosistem Kemitraan itu menghadirkan 15 DUDIKA, Direktorat Mitras DUDI, KADIN Sumbar, Dirjen Vokasi, dan Kepala SMK se-Sumbar.
Wakil Direktur Bidang Akademik PNP, Revalin Herdianto mengatakan, business matching ini merupakan program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah Provinsi Sumbar.
“Dulu kita kalau mencarikan lokasi magang para mahasiswa selalu berfikirnya kota-kota besar, industri besar, BUMN dengan lokasi yang jauh dari Sumbar, ke Jakarta,bahkan sampai ke Sidoarjo. Kondisi ini jelas sangat membutuhkan biaya yang besar minimal untuk transportasi ke perusahaan tersebut. Nah, dengan business matching ini kita coba angkat potensi industri di Sumbar yang matching dengan pendidikan vokasi,” kata Revalin.
Disamping itu, Plt. Direktur Kemitraan dan penyelarasan dunia usaha dan dunia industri (Mitras Dudi), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Uuf Brajawidagda menyebutkan, peran indutri dalam pendidikan vokasi sangat penting sehingga kemitraan perguruan tinggi vokasi, sekolah vokasi harus terus berkembang dengan memanfaatkan potensi masing-masing.
“luaran dari konsersium ini adalah mental planning dan inovation planining, dan hari ini sudah ada 15 mitra DUDIKA yang hadir,” tutur Uuf secara virtual.
Selain kegiatan pelatihan dan penandatangan kerja sama, digelar pula talkshow yang dengan sejumlah pimpinan industri mitra pendidikan vokasi, salah satunya indutri media kreatif, Infosumbar. Chief Executive Officer (CEO) Infosumbar, Vembi Fernando menyebutkan, dunia pendidikan saat ini harus terus bergerak kreatif dengan memanfaatkan dunia industri secara maksimal untuk bisa menghadapi tantangan masa depan.
“Sebenarnya, era revolusi industri 5.0 itu bukan di depan mata lagi, tapi sudah terjadi di saat ini. Datanya, orang indonesia itu waktu screen timenya 5,7 jam per hari, yang mana artinya waktu kita menatap layar itu cukup lama apalagi generasi muda. Infosumbar sebagai media kreatif berharap pola business matching ini dapat menangkap peluang bagi dunia pendidikan terhadap begitu pesatnya perkembangan di dunia industri sekarang, terlebih dunia digital,” ujar Vembi.
“Kami selalu terbuka dan memberikan kesempatan kepada adik-adik mahasiswa maupun siswa SMK yang ingin melakukan magang datau PKL di infosumbar. Siswa dan mahasiswa magang di infosumbar biasanya kami libatkan dalam proses produksi dan project sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing,” imbuhnya. (peb)