Infosumbar.net – Universitas Andalas tergabung bersama 13 Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia yang digandeng kerjasama oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam Penyelenggaraan Program Pangan Aman Goes to Campus (PAGC).
Ke-13 (tiga belas) PT yaitu Universitas Andalas, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Sumatera Utara, Universitas Hasanuddin, Universitas Bhayangkara Surabaya, dan Universitas Sahid, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan POM di Jakarta, ketika peluncuran program PAGC, Kamis (14/4).
Rektor Unand Prof. Yuliandri menyambut baik program kolaborasi yang digagas Badan POM. Ia mengatakan kerja sama antara Badan POM, Kemendikbudristek, dan perguruan tinggi ini merupakan langkah yang tepat bagi setiap perguruan tinggi terutama yang memiliki program-program dengan fokus di bidang pangan atau obat dan makanan.
“Keterlibatan dan kolaborasi ini menjadi bagian utama untuk mewujudkan bagaimana mahasiswa, setelah lulus, memiliki kreativitas dan inovasi yang sudah dimulai dari kampus ini,” ujarnya.
Saat peluncuran program, Kepala Badan POM Republik Indonesia Penny K. Lukito menyampaikan bahwa PAGC bersinergi dengan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diusung oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan partisipasi mahasiswa di bidang keamanan pangan, serta juga diarahkan untuk memperluas jangkauan pendampingan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) pangan olahan melalui pembentukan fasilitator dari komunitas pendidikan tinggi,” jelas Penny.
Ia berharap, melalui kegiatan ini semakin banyak produk binaan yang dapat memenuhi persyaratan keamanan pangan dan memperoleh izin edar Badan POM.
“Pada program PAGC, mahasiswa akan memperoleh pembelajaran, peningkatan kompetensi, dan pengalaman di bidang keamanan pangan. Pembekalan kompetensi ini berupa materi pelatihan sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Nomor 618 Tahun 2016 dan Peraturan Badan POM Nomor 16 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Pengawas Pangan Kabupaten/Kota dan Penyuluh Keamanan Pangan,” katanya menguraikan.
Penny melanjutkan, mahasiswa akan diberikan kesempatan terjun langsung untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan, serta kompetensinya dengan memberikan pendampingan kepada UMK pangan olahan dalam mengimplementasikan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), termasuk untuk Industri Rumah Tangga.
Program PAGC selama satu semester selaras dengan salah satu bentuk pembelajaran magang bersertifikat pada Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dan dapat dikonversi menjadi 20 Satuan Kredit Semester (SKS).
“Kami mengupayakan untuk memberikan instrument/tools kepada mahasiswa dalam program ini, sehingga ke depannya bisa memberdayakan manusia merdeka yang produktif dalam membangun bangsa,” ujarnya.
“Program PAGC ini akan terus diperluas bagi perguruan tinggi yang berada di wilayah Indonesia Timur hingga cakupan nya dapat menjangkau seluruh Indonesia,” tambahnya.