Sering berkunjung ke Payakumbuh? Jika iya tetapi anda belum tahu daerah wisata ini, bisa dipastikan anda rugi. Kabupaten yang memiliki banyak lokasi wisata ini menawarkan keindahan dan keasrian alami yang bisa anda nikmati lewat barisan bukit, air terjun, dan panorama dari ketinggian.
Kabupaten 50 Kota, Kota Payakumbuh, ini dikenal memiliki banyak gugusan sarasah (air terjun) yang tersebar di beberapa tempat berbeda dan salah satunya terdapat di Nagari Lubuk Limpato. Nagari ini memiliki 4 gugusan sarasah yang dikenal memiliki hawa yang sejuk karena masih sangat asri dan hijau serta airnya yang tergolong dingin.
Nagari Lubuk Limpato ini berada di Kenagarian Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten 50 Kota. Daerah wisata ini tidak begitu jauh dari kota Sarilamak yang terletak di jalan lintas Sumatera Barat – Riau. Sekitar 6 Km dari pasar Kota Sarilamak, anda bisa menemukan surga alami yang berjejeran ini.
Untuk memasuki daerah wisata ini, cukup membayar tiket retribusi berkisar Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000 per orang.
Percaya saja, daerah wisata ini layak, menarik, pantas untuk dikunjungi, dan pastinya, dingin. Siap? Mari basah-basahan 😀
1. Sarasah Aia Luluih
Sarasah pertama yang bisa anda kunjungi di lokasi ini adalah Sarasah Aia Luluih, sarasah pertama yang bisa anda temukan di lokasi ini. Sarasah ini memiliki mata air langsung diatas nya sehingga sangat jarang kering.
Sarasah ini memiliki jembatan lintasan outbound diatas kolam yang sudah dikelola oleh Pemkab 50 Kota dan warga. Sarasah ini juga memiliki spot berfoto yang sangat diminati oleh pengunjung. Terletak di sebelah kanan gerbang masuk, terdapat sebuah batu alam, yang ditumbuhi satu batang kayu dan memiliki latar belakang air terjun dibelakangnya.
Sarasah ini juga merupakan satu-satunya jalan jika anda ingin menuju Ngalau Kalilawa (Ngalau Kelelawar). Ngalau ini merupakan sarang bagi kelelawar yang hidup di daerah ini. Tidak sedikit juga pengunjung yang mendatangi dan bermukim di Ngalau ini. Cukup sulit untuk mencapai Ngalau ini. Jalan yang merupakan dinding tebing batu dan memiliki kemiringan 45º cukup sulit dilalui jika anda tidak memiliki bakat panjat tebing sebelumnya.
Fasilitas di lokasi ini juga sudah cukup memuaskan pengunjung yang datang. Warung-warung makan yang siap menyediakan sarapan atau makan siang bagi anda dan fasilitas umum seperti WC umum dan ruang ganti bagi anda setelah menikmati sejuknya air di Sarasah Aia Luluih ini.
2. Sarasah Boenta
Sarasah kedua yang bisa anda kunjungi di lokasi ini masih sangat hijau dan sejuk karena belum disentuh material dan alat berat untuk pengadaan tempat. Sehingga bisa dipastikan, sarasah ini masih diberdayakan oleh warga setempat. Saat memasuki area sarasah ini, anda akan disajikan dengan pernak-pernik buatan tangan warga setempat serta beberapa tumbuhan lokal, salah satunya yaitu tumbuhan Pakis yang mungkin tidak mudah ditemukan di daerah lain.
Ikon dari sarasah yang satu ini adalah batu alam yang terletak tepat dibawah air terjun. Batu alam ini sudah berada disana sejak sarasah ini ditemukan oleh warga setempat.
Sarasah yang dikelola oleh Pemkab dan warga lokal ini memiliki tepian kerikil halus yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk bersantai dan bermain bersama anak-anak. Sarasah ini juga merupakan salah satu pemandian yang cocok bagi anak-anak karena kedalaman air di sarasah ini yang tidak begitu dalam.
3. Sarasah Murai
Sarasah Murai ini merupakan sarasah ketiga yang bisa ditemukan di daerah wisata ini. Sarasah yang cukup dangkal ini cocok dinikmati bagi pengunjung yang berlibur bersama keluarga.
Menurut warga setempat, nama sarasah Murai sendiri diambil karena sarasah tersebut merupakan sarang bagi kawanan burung Murai yang banyak mendiami wilayah sarasah ini.
Sarasah ini juga telah memiliki sarana dan fasilitas umum yang cukup memadai bagi pengunjung yang ingin meluangkan waktu liburan nya ke daerah wisata ini. Mulai dari fasilitas ruang ganti dan warung makan sudah siap untuk melengkapi wisata anda ke sarasah Murai ini.
4. Sarasah Aia Angek
Sarasah keempat yang bisa ditemukan di lokasi ini adalah Sarasah Aia Angek. Sarasah masih sangat jarang didatangi dan masih sangat terjaga keasrian nya ini masih terbilang cukup sulit untuk didatangi karena harus menempuh jalur hutan dan sungai kecil untuk mencapai nya. Dalam perjalanan menuju air terjun ini, anda bisa menemukan batuan alami yang tersebar di sungai kecil yang kita lewati menuju ke sarasah ini.
Menurut warga setempat terkait nama dari sarasah ini, suhu air sarasah ini dikenal berbeda dengan suhu air di tiga sarasah sebelumnya. Suhu air di Sarasah Aia Angek ini dikenal lebih hangat dari yang lain nya (padahal sama saja dinginnya menurut penulis :D).
Kesimpulan nya, daerah wisata ini sangat menarik untuk dikunjungi dan sangat pantas untuk dinikmati. Keasrian lokasi wisata ini dijamin mampu menyegarkan fisik yang letih dan pikiran yang lelah. Percaya, semua sarasah ini memiliki air yang dingin! :))