Apakah itu Pesta Budaya Tabuik? Tabuik merupakan bagian dari peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein bin Ali yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Sejarah mencatat, Hussein beserta keluarganya wafat dalam perang di padang Karbala.
Tabuik sendiri diambil dari bahasa arab ‘tabut’ yang bermakna peti kayu. Nama tersebut mengacu pada legenda tentang kemunculan makhluk berwujud kuda bersayap dan berkepala manusia yang disebut buraq. Legenda tersebut mengisahkan bahwa setelah wafatnya sang cucu Nabi, kotak kayu berisi potongan jenazah Hussein diterbangkan ke langit oleh buraq. Berdasarkan legenda inilah, setiap tahun masyarakat Pariaman membuat tiruan dari buraq yang sedang mengusung tabut di punggungnya.
Konon budaya tabuik dibawa oleh orang-orang India penganut Syi’ah. Tapi di Pariaman hingga saat ini tidak orang Syi’ah, kok bisa? Hmmm.. jadi pada tahun 1910 muncul kesepakatan antar nagari untuk menyesuaikan perayaan Tabuik dengan adat istiadat Minangkabau, sehingga berkembang menjadi seperti yang ada saat ini.
Prosesi Pesta Budaya Tabuik dimulai sejak 1 Muharram dan acara puncaknya yaitu Hoyak Tabuik digelar pada 10 Muharram. Bagi Anda yang ingin menyaksikan rangkaian prosesinya bisa melihat jadwalnya di sini: