Infosumbar.net – Akhir-akhir ini permainan lato-lato jadul kembali populer dan dimainkan oleh banyak kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.
Viralnya game ini berawal dari pengguna TikTok yang banyak mengunggah video lato-lat sehingga banyak yang tertarik untuk memainkannya.
Dimana mainan ini, berupa dua pemberat yang dihubungkan dengan tali lain, pendulum dan cincin di atasnya. Dimainkan dengan cara memukul dua pemberat dengan cepat untuk menghasilkan suara yang khas.
Asal Usul Lato-Lato
Lato-lato adalah permainan populer di Amerika Serikat dari akhir 1960-an hingga awal 1970-an. Karena kepopuleran permainan lato-lato pada saat itu. Lato-lato mencapai daerah terpencil seperti Calcinatello pada tahun 1970.Sekedar informasi, Calcinatello adalah bagian timur kota Milan di Italia. Jumlah penduduk saat itu hanya 12.832 jiwa.
Lato-lato adalah permainan yang terbuat dari dua buah bola polimer yang masing-masing bola berdiameter sekitar 5 cm atau 2 inci. Ada tali yang menghubungkan kedua bola tersebut.Ternyata selain polimer, bola biji-bijian juga terbuat dari akrilik, kayu, dan logam.
Ternyata bentuk lato-lato mirip dengan senjata Argentina bernama boleadoras. Gauchos (koboi Argentina) menggunakan senjata ini untuk menangkap hewan liar yang disebut guanacos (sejenis llama).
Fakta Menarik Tentang Lato-Lato
1. Bukan Permainan Asli Indonesia
Meski ramai diperbincangkan di Indonesia sejak dulu hingga kini. Namun nyatanya, permainan ini bukan berasal dari tanah air.Permainan yang satu ini pertama kali ditemukan pada tahun 1960-an di Amerika serikat yang disebut sebagai clankers. Selain itu, permainan ini nyatanya tak bertahan lama, sebab memakan korban jiwa.
2. Nama Lato-Lato Berasal dari Bahasa Bugis
Asal kata lato-lato berasal dari bahasa Bugis. Di Makassar disebut katto-katto dan di tempat lain disebut etek-etek, nok-nok dan toki-toki. Meskipun lato-lato bukanlah permainan asli dari Indonesia, namun sejak tahun 1990-an menjadi tren dan menjadi permainan tradisional yang ikonik di berbagai daerah.
3. Permainan Ini Sempat Populer di era 90 an
Ini adalah permainan tradisional yang populer sejak tahun 1990-an. Permainan ini dulunya tersebar luas di pedesaan. Kata lato-lato sendiri identik dengan bahasa Bugis tradisional. Nama permainan ini tentu saja berbeda di setiap daerah.
4. Harganya Terjangkau
Pasar lumbung ke lumbung banyak dijual secara online oleh pedagang kaki lima dengan harga yang cukup terjangkau dari R2.500 hingga R12.000. Dengan munculnya permainan ini tentunya memberikan dampak yang positif, karena anak-anak kembali mengenal permainan tradisional dan bermain tidak hanya dengan gawai.
5. Di Awal Kemunculan Terbuat Dari Material Kaca
Saat pertama kali keluar, itu adalah permainan kaca. Cara memainkannya saat itu dianggap sangat berbahaya.
Bahkan, tidak jarang para pengguna game tersebut memukul game ini dengan keras. Hingga akhirnya pecahannya berhamburan dan mengenai tubuh seseorang.
Namun seiring berjalannya waktu, material mulai menggunakan plastik atau kayu. Dimainkan seperti ini, menjadi lebih ringan dan lebih aman daripada kaca.