Islam memuliakan orang yang berilmu, tak heran kita senantiasa menuntut ilmu sampai ke liang kubur. Sedari dulu sampai sekarang, islam sudah banyak melahirkan pemikir dan ilmuan besar yang sudah menyumbangkan hasil pemikirannya dalam kehidupan manusia.
Pernahkah kita mendapati sebuah masalah yang tidak terpecahkan, lalu mencari jawabannya dalam Al qur’an? Mungkin selama ini kita belajar hanya terpaku pada buku-buku panduan disekolah, dan tidak menyadari Al-Quran juga membahas masalah ilmu pengetahuan dan sains, selain masalah agama.
Surat Al’A’raf ayat ke 57,
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا
سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ
نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
Penulis tidak mempunyai hak untuk menfasirkan sendiri Surat Al’A’raf ayat ke 57 ini, kamu bisa mencari tafsir yang terpercaya untuk memahami lebih dalam makna sesungguhnya dalam ayat tersebut.
Jika penulis harus menuliskan pemahaman yang didapatkannya setelah membaca ayat diatas, penulis akan mengatakan bahwa Allah SWT sungguh indahnya ‘menceritakan’ bagaimana Dia menurunkan hujan sebagai rahmat yang menumbuhkan buah-buah sebagai rezeki untuk kita, menyuburkan tanah, mengalirkan air sebagai sumber kehidupan di muka bumi, lalu dengan perumpaan hujan tersebutlah kita bisa mengerti bagaimana Allah membangkitkan orang-orang yang sudah meninggal, supaya kita mengingat kematian dan akan kembali KepadaNya.
Kita seharusnya mengerti bahwa permasalahan di dunia, baik itu soal agama dan ilmu pengetahuan sudah ada didalam kitab suci kita sendiri. Tentunya, kita membutuhkan tafsir, karna untuk memahami ‘bahasa’ Al-Qur’an dibutuhkan penafsiran tingkat tinggi. Semoga dengan banyak membaca dan memahami arti kitab suci, kita bisa mengambil pelajaran dan termasuk golongan orang-orang yang beriman dan ‘orang-orang yang berpikir’.