Tahun 2016 merupakan tahun yang cukup heboh bagi Kota Padang. Berbagai akun media sosial yang berbasis di Sumbar mencatat beberapa peristiwa yang cukup viral di Kota Padang tahun 2016.
Akun sosial media Instagram, Twitter, atau Path yang dimiliki oleh anak-anak muda kota Padang mulai ramai dengan postingan tentang beberapa tempat yang baru dibangun atau baru saja diperbaharui, permainan dari smartphone yang fenomenal hingga diurusi negara, dan film-film yang mengangkat budaya Minangkabau di tanahnya sendiri.
Hal ini secara tidak langsung mengubah kota Padang. Mulai dari tempat wisata yang semakin cantik, pergerakan anak muda yang menggemari game online via smartphone, munculnya anak-anak muda kreatif yang mencurahkan rasa dan seni nya lewat layar dan kamera, serta penggemar film yang mulai kembali ke bioskop dan meninggalkan link download film yang kebanyakan iklan sampai menutupi latar pc atau laptop.
Tanpa panjang lebar, inilah hal-hal yang viral di kota Padang pada tahun 2016. Check it out.
Monumen Gempa 30 September 2009
Monumen Gempa Padang atau yang biasa disebut Tugu Gempa Padang dibangun untuk mengenang peristiwa gempa tahun 2009 di Sumatera Barat. Monumen yang diresmikan Pemerintah kota Padang pada 30 September 2010 ini merupakan warisan yang bisa menceritakan bagaimana hebatnya gempa 7,9 SR meluluhlantakan sebagai besar kota dan kabupaten di Sumatera Barat. Pada monumen yang terletak di jalan Hayam Wuruk, Padang Barat, ini terdapat sebuah batu marmer yang memiliki relief dua mata menangis pada bagian atas dan relief kepanikan pada saat gempa terjadi pada bagian bawah. Selain itu, di depan tugu terdapat tugu lainnya yang berisikan nama-nama korban gempa asal kota Padang sebanyak 393 nama.
Namun, monumen ini disulap oleh anak-anak muda kota Padang menjadi tempat yang tidak lagi menyimpan kesedihan dan kepedihan atas peristiwa G30S 2009. Tempat ini menjadi tempat nongkrong, tempat berkumpul, yang sangat ramai pada malam hari tanpa menghilangkan makna dari monumen tersebut pastinya. Pada bagian luar dari monumen tersebut, terdapat lapak-lapak kuliner yang bisa menemani saat santai bersama teman atau keluarga.
Meskipun monumen ini didirikan 6 tahun yang lalu, pergerakan anak muda yang nongkrong disini selalu bertambah, semakin ramai dari tahun-tahun sebelumnya. Anak-anak muda dan para penggerak yang meramaikan monumen ini bisa dibilang sukses merubah citra negatif yang selalu beredar di tempat ini. Tempat yang dulunya di-cap sebagai tempat yang “kotor” ini bertransformasi menjadi tempat yang terang benderang dan nikmat untuk bersantai berlama-lama dengan menu-menu kuliner yang tersedia.
Pantai Padang
Pantai Padang, pantai yang terletak pada kawasan padat perkotaan di Kecamatan Padang Barat, dan membentang dari daerah Purus hingga muara Batang Arau. Pantai ini berjarak kurang lebih 23 km dari Bandar Udara Internasional Minangkabau atau 30 menit perjalanan darat dengan mobil. Pantai yang menjadi salah satu destinasi wajib bagi pendatang yang berkunjung ke kota Padang.
Pemerintah kota Padang di tahun 2016 ini sangat semangat dalam menggarap potensi wisata di pantai ini. Mulai dari dipindahkan nya cafe-cafe yang biasanya berdiri tepat di bagian pantai ke bangunan yang telah disediakan, lebih dikenal dengan Lapau Panjang Cimpago, didirikan nya beberapa monumen (Taman Muaro Lasak, Monumen Merpati Perdamaian dan Tugu IORA) yang sukses menjadi magnet bagi pengunjung untuk berfoto, menikmati udara pantai, atau hanya untuk sekedar mampir. Lalu, ada trotoar yang bisa dimanfaatkan menjadi jogging track yang sejauh ini sedang dalam pengerjaan dari Tugu IORA hingga jembatan menuju Taman Muaro Lasak.
Dokumentasi dari Brisickzz Production untuk Pantai Padang
Jadi? Yakin gak mau ke Pantai Padang? 🙂
Pokemon GO
Pokemon GO adalah sebuah permainan berbasis location-based augmented reality yang bisa di download secara gratis melalui app store pada smartphone yang dikembangkan oleh Niantic, sebuah perusahaan sempalan milik Google, yang tersedia untuk perangkat iOS dan Android. Permainan ini diluncurkan secara beta pada bulan Juli 2016.
Anak-anak kota Padang mulai menggemari game ini semenjak mulai viral diawal tahun 2016. Mereka pun mulai membentuk kelompok-kelompok berdasarkan warna tim yang sama. Ada tiga tim yang bisa dipilih, yaitu Valor (Merah), Mystique (Biru), dan Instinct (Kuning).
Tempat-tempat yang biasa dikunjungi oleh mereka adalah Taman Budaya, Gedung Joeang ’45, GOR H. Agus Salim, dan RTH Imam Bonjol. Tempat-tempat ini dimanfaatkan oleh Niantic sebagai post menaruh pokemon karena tempat-tempat ini termasuk lokasi publik yang sering dikunjungi banyak orang
Menggeliatnya film-film dengan background Minangkabau
Film-film dengan background Minangkabau semakin banyak bermunculan di kancah perfilman nasional. Meskipun pada tahun sebelumnya juga sudah ada film-film dengan latar belakang cerita Minangkabau di Sumatera Barat seperti Merantau (2009) atau Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013), tahun 2016 dianggap sebagai tahun yang semakin memperkenalkan apa itu Minangkabau dan lokasi-lokasi yang indah yang terdapat di Sumatera Barat.
Berikut adalah beberapa film berlatar belakang cerita atau kisahnya dari Minangkabau atau film-film yang shooting nya di Sumatera Barat.
Sikola Baruak
Sikola Baruak merupakan sebuah film dokumenter Minang mengenai tradisi beruk pemetik kelapa di Padang Pariaman Sumatera Barat. Film ini menjelaskan bagaimana melatih beruk-beruk pemetik kelapa hingga beruk-beruk itu pun diperjual-belikan.
Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu
Film drama keluarga yang berlokasi di Sumatera Barat ini rilis pada 24 November 2016 banyak menarik minat penonton karena diperankan oleh artis-artis ibukota seperti Kevin Julio dan Jessica Mila. Film yang bercerita tentang drama kerinduan seorang ibu pada anak perempuan yang merantau jauh ke ibukota. Cinta, rindu, konflik keluarga disajikan pada film yang menampilkan keindahan Harau yang terletak di Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat.
Me vs Mami
Sebuah film yang bertema perjalanan ibu dan anak perempuan nya dari Jakarta menuju Payakumbuh, Sumatera Barat, untuk menemui neneknya yang sedang sakit keras. Berbagai petualangan ‘seru’ dan ‘menyenangkan’, mau tak mau membuat mereka saling mengetahui isi hati masing-masing yang sebelumnya tidak pernah akur.
Salisiah Adaik
Sebuah film yang menceritakan kisah cinta diantara 2 adat di minangkabau yang saling bertolak belakang yaitu adat Pariaman dan Payakumbuh. Film yang sebenarnya rilis pada tahun 2014, mencapai puncak keemasan nya pada tahun 2016. Film ini sangat menarik atensi masyarakat karena mengangkat tema yang sering sekali dirasakan oleh orang-orang yang berasal dari Pariaman dan Payakumbuh jika terlibat cinta. Mulai dari anak-anak muda hingga orang tua sangat menantikan pemutaran film ini.
Film ini juga telah meraih penghargaan bergengsi bagi para sineas film di Indonesia. Film Salisiah Adaik karya Ferdinand Almi ini memenangi Piala Maya pada tahun 2014 sebagai film daerah terbaik mengalahkan film Bombe karya Syahrir Arsyad Dini dari Makassar dan Hening karya Achmad Fakhrudin dari Solo.
Bioskop Nasional (XXI)
Masuknya salah satu bioskop nasional (XXI) di kota Padang menarik perhatian pecinta film yang ada di Sumatera Barat. Bioskop representatif ini memiliki 6 studio dengan empat studio dengan kapasitas maksimal 100-112 orang dan dua studio dengan kapasitas maksimal 70 orang.
“Bioskop yang mulai beroperasi pada 21 Oktober ini harusnya sudah dibuka seminggu sebelumnya, yaitu pada 14 Oktober 2014. Penundaan ini terjadi karena proses loading barang dan peralatan studio belum 100%” kata Andre, salah satu karyawan XXI.