Tau Pariaman? Hampir semua orang Sumatera Barat pasti tahu dengan Pariaman. Daerah Pariaman dulunya sangat luas, sehingga selalu disebut dengan “Piaman Laweh”. Saking luasnya dulunya Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah bagian dari Pariaman. Sekarang karena pemekaran, Kepulauan Mentawai sudah menjadi Kabupaten sendiri serta Kota Pariaman juga memisahkan diri.
Selain luasnya, Pariaman juga dikenal karena tradisi tabuiknya yang digelar setiap tanggal 10 Muharram kalender Hijriah. Selain dua hal tersebut ada hal-hal yang diingat orang tentang Pariaman atau hal yang identik banget dengan Pariaman, apa saja itu? Yuk, kita bahas:
1. Laweh
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, wilayah Pariaman itu sangat luas. Bahkan selain Mentawai, dulunya Ulakkarang, Gunuang Pangilun, Marapalam, Teluakbayua, Subarang Padang dan Aiamanih masuk ke dalam wilayah Pariaman.
Dengan luas wilayahnya, Pariaman juga menjadi sentra penghasil beras dulunya, karena memiliki area sawah yang sangat luas. Bahkan kata orang tua-tua di kampung saya, jika di Pariaman orang sudah panen padi, maka harga beras akan turun karena kelebihan stok.
Baca Juga: Kawasan Perairan Kota Pariaman Diminati Investor Asing
Baca Juga: Pariaman Gelar Festival Pesisir 2015 di Pantai Gandoriah
2. Pantai

Ketika disebut kata Pariaman, maka salah satu yang diingat orang adalah Pantai, karena Pariaman yang memang berada di wilayah pesisir Sumatera Barat. Dan tentu saja pantai yang paling diingat adalah Pantai Gandoriah, karena pantai ini memang menjadi ikonnya Kota Pariaman dan sudah menjadi destinasi wisata favorit bagi wisatawan lokal. Tapi sebenarnya Pantai di Pariaman tidak cuma Pantai Gandoriah, masih banyak sebenarnya pantai-pantai indah dan asri. Namun belum bayak terekspos dan belum terlalu dikembangkan oleh pemerintah setempat. Saking identiknya pantai dengan Pariaman sampai ada kalimat, “Lai nampak juo lauik lai, Piaman tu mah (Selama masih terlihat laut, maka itu masih Pariaman).”
bersambung ke halaman selanjutnya