Infosumbar.net- Dalam rangka untuak memberikan pelayanan kesehatan yang layak, harus menyediakan pelayanan kesehatan yang mudah di akses dan bermutu bagus.
Hal itu di ungkap Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Dr. Sundoyo dan kegiatan Focused Group Discussion (FGD) yang berlangsung di RSUP M Djamil Padang, Senin (27/3/2023).
Dalam kegiatan itu juga dihadiri oleh perwakilan dari Pemprov Sumbar Dinas Kesehatan Provinsi, perwakilan organisasi profesi, dokter dan nakes, kepala puskesmas se Sumbar, BEM Unand, akademisi hingga rumah sakit swasta.
Pada kesempatan itu, Sundoyo, menyampaikan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Hal ini tertuang dalam amanan UUD 1945, negara harus bertanggung jawab memberikan fasilitas kesehatan kepada masyarakat.
“Negara harus hadir dalam memfasilitasi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan non JKN harus memiliki akses kesehatan yang sama,” katanya.
“Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang layak harus menyediakan pelayanan kesehatan yang mudah di akses dan mutu yang bagus,” katanya lagi.
Ditambahkannya, pada saat ini transformasi sistim pendidikan kesehatan harus berjalan dengan baik. Setiap rumah sakit, harus memiliki dokter spesialis jantung, spesialis penyakit dalam dan lainnya.
“Hal ini bertujuan, agar pasien yang sakit tidak harus menumpuk untuk di oper ke pusat. Dampaknya, terjadi antrean dalam tindakan operasi pasien,” jelasnya.
Sundoyo juga menjelaskan, bahwa saat ini kemenkes menerapkan pendidikan kedokteran berbasis rumah sakit (hospital based). Pola ini diupayakan untuk mempercepat ketersediaan tenaga dokter spesialis untuk pemerataan layanan kesehatan hingga ke pelosok Indonesia.
“Konsep hospital based di Indonesia masih dikelola oleh universitas. para peserta program dokter spesialis sendiri sekolahnya di rumah sakit karena dia harus dapat kasus dan ikut bimbingan dari dokter-dokter senior di rumah sakit,” tuturnya.
Sementara Direktur SDM, Pendidikan dan Umum Dr. dr. Dovy Djanas, SpOG (K) mengatakan kegiatan FGD ini di ikuti perwakilan profesiz dokter, trnaga medis, rumah sakit swasta, akademisi.
“Para peserta yang mengikuti secara daring berjumlah 48 peserta, dan peserta yang mengikuti secara luring berjumlah 57 orang peserta,” pungkasnya. (Bul)