Infosumbar.net – Warga komplek perumahan Permata Surau Gadang (PSG), Nanggalo Padang, mengeluhkan proyek pembangunan saluran pembuangan dari Irigasi Gunung Nago guna mengatasi banjir dan sampah kiriman yang masuk sejak tahun 2017 ke Kompleks.
Mereka menyebut proyek tersebut membawa dampak terhadap warga lainnya dari pengerukan darurat yang sudah dilakukan Kamis. Perwakilan warga PSG Fitra Mulia dan Zulfahmi mengatakan, jika nantinya ternyata dalam pengecekan di lapangan tidak ada dampak lalu, harapannya agar pengerukan sebelum pekerjaan inti proyek dimulai bisa dilakukan.
“Itu harapan kami Pak untuk mengurangi debit air irigasi dan sampah kiriman yang masuk kompleks. Sehingga kami puasa dan lebaran nanti tidak kebanjiran air dan sampah lagi, Pak. Sebab kami sudah sejak tahun 2017 kebanjiran dan sejak dua tahun lalu kebanjiran saat lebaran,” ujar Fitra saat menemui Gubernur Sumbar, Mahyeldi.
Warga PSG menyampaikan bahwa seharusnya sejak awal Dinas PSDABK dalam membuat perencanaan bisa memastikan apakah pembangunan itu berdampak atau tidak ke warga lainnya. Hasil kajian itu lalu disampaikan ke warga dan kelompok tani secara transparan sehingga tak ada kekhawatiran dan simpang-siur informasi.
Gubernur sendiri merespons hal itu dengan memerintahkan Kepala Dinas PSDABK (Pengelolaan Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi) Sumbar untuk turun langsung ke lapangan guna mengetahui kondisi rill terkait rencana. Tak lupa, ia juga berharap hal ini dikoordinasikan dengan Sekda Kota Padang.
Menurutnya, hal ini penting untuk mengetahui apakah pembangunan saluran tersebut nantinya berdampak atau tidak terhadap warga kompleks sebelahnya, yakni Kompleks Indah Pratama yang sebelumnya juga bertemu dengannya di rumah dinas. (*)