Infosumbar.net – Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Barat (Sumbar) selama Januari 2023 naik 1,25 persen ibanding NTP bulan sebelumnya menjadi sebesar 111,80.
Kenaikan juga terjadi pada harga gabah kering panen di tingkat petani naik 1,32 persen dan harga gabah kering panen di tingkat penggilingan naik 1,07 persen.
“Peningkatan NTP dikarenakan kenaikan Indeks Harga yang diterima petani sebesar 2,27 persen lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani sebesar 1,01 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik Sumbar, Herum Fajarwati dalam rilis yang diterima Infosumbar.net.
BPS Sumbar mencatat, pada Januari 2023 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 101,28 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 111,76 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 126,17 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 110,13 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 98,33 untuk subsektor perikanan (NTPN). Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 100,32 dan 96,80.
Pada Januari 2023 terjadi peningkatan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Sumatera Barat sebesar 1,06 persen yang disebabkan oleh peningkatan pada hampir semua kelompok pengeluaran rumah tangga, kecuali kelompok transportasi yang mengalami penurunan.
Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sumbar Januari 2023 sebesar 109,67 atau naik 1,19 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Untuk diketahui, Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. (peb)