oleh: Eka Herlina
Buat kamu yang kuliah atau pernah merasakan perkuliahan di kampus Universitas Negeri Padang (UNP) pernah nggak sih tiba-tiba dapat pernyataan, “ dima kampuang?” atau pernyataan lainnya ketika mendengar kamu kuliah di tempat ini.
Ehm… sebenarnya banyak ragam ekspresi dan stigma yang ditujukan lawan bicara ketika menemukan fakta bahwa kamu kuliah di kampus ini. Tapi, percayalah hal tersebut sebenarnya rasa kepedulian mereka ternyata kampusmu cukup terkenal di benak mereka.
Berbicara tentang kampus yang terletak disalah satu jalan protokol kota Padang tepatnya di Jl. Prof.Dr.Hamka, Air Tawar, 5 hal inilah yang kerap melekat di benak orang-orang tentang UNP. Boleh setuju atau tidak, mari kita bahas satu persatu.
Dima kampuang?
Uda : Dima kuliah diak?”
Adik : UNP, da.
Uda : Dima kampuang?”
Dialog itu mungkin pernah terjadi dan kamu alami bagi kamu yang kuliah di UNP. Pertanyaan tersebut entah siapa yang memulai, setidaknya dari turun temurun kerap dirasakan para civitas UNP ketika seseorang mengetahui kamu kuliah di tempat ini.
Yup, UNP memang banyak perantau dari daerah sekitar seperti Pariaman, Pasisir Selatan, Pasaman, Solok, Sijunjung, Sawahlunto, Payakumbuh dan lain sebagainya. Selain di dominasi daerah Sumatra Barat, mahasiswa UNP juga banyak berasal dari provinsi tetangga sebut saja Jambi, Pekanbaru dan Medan. Namun, bukan berarti di kampus ini nggak ada pemuda Padangnya lho!\
Tempat mangkalnya bus antar kota
Sudah jadi rahasia umum, kalau Padang tak memiliki terminal. Jadi buat kamu yang ingin melakukan perjalan keluar kota Padang ada spot-spot tertentu untuk menaiki transportasi umumnya, salah satu ada di depan UNP untuk jurusan Bukittinggi, Lubuk Basung, Pasaman dan Pariaman.
Kamu kerap menemukan bus antar kota yang mangkal di depan atau di dekat kampus ini berada. Memprihatinkan memang, tapi setidaknya untuk anak daerah – yang jurusannya telah disebutkan diatas — yang kuliah di kampus ini cukup diuntungkan, bukan?
Yah, kamu tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk biaya angkot , cukup biaya bus yang akan membawa kamu menuju rumah tercinta.
Salah satu spot membeli oleh-oleh khas Padang, Bengkuang
Lupakan sejenak kripik balado atau sanjai yang merupakan oleh-oleh khas Sumatra Barat. Ada buah Bengkuang yang menjadi ciri khas kota tercinta, ku jaga dan ku bela ini.
Yup, Padang adalah penghasil buah bengkuang dengan kualitas yang baik. Kamu tak perlu pusing mencari penjual buah yang banyak khasiatnya ini termasuk untuk kecantikan badan. Sepanjang trotoaran depan UNP dengan mudah kamu menemukan onggokan buah Bengkuang. Tinggal pilih sesuai selera.
Jadi Guru
Masih banyak orang yang beranggapan bahwa mereka yang kuliah di kampus ini adalah calon-calon guru. Jadi tak heran orangtua calon mahasiwa pun yang ingin anaknya jadi guru berharap anaknya bisa kuliah di kampus ini.
Tak ada yang salah sih dari stigma ini, sebab berdasarkan sejarahnya UNP dulunya merupakan salah satu fakultas di Universitas Andalas yakni Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) yang kemudian berubah menjadi Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan. Selain itu, tentu didukung ragam fakultas pendidikan menjadikan UNP salah satu penghasil guru terbaik.
Namun bukan berarti kampus ini tidak menyediakan kajian ilmu diluar pendidikan. Sebut saja jurusan Manajemen yang mendapat akreditasi A. Dan, banyak kok Alumninya yang sukses bekerja di berbagai bidang diluar dunia pendidikan.
Biang macet saat Wisuda
Maka maafkanlah bagian akhir dari tulisan ini. Tapi setidaknya inilah yang dirasakan ketika kampus ini sedang melakukan wisuda civitasnya. Yah… meskipun nggak UNP juga sih, kampus lainnya pun juga kadang menyebabkan kemacetan kalau wisuda.
Terletak di bagian salah satu jalan protokol di kota Padang, ketika ada acara wisuda maka kemacetan parah tak terelakan lagi yang berimbas pada jalan lainnya seperti Khatib Sulaiman. Selain itu, tentu ditambah kebiasaan satu orang yang wisuda tapi keluarga besar turut serta hadir di kampus. Ehm.. bisa dibayangkan bagaimana ramainya, bukan?