Oleh Eko Kurniawan (Spartacks Cyber)
Pertandingan antara tuan rumah Malut United versus Semen Padang FC hari ini minggu 25 Februari 2025, di Stadion Madya Senayan Jakarta punya misi tertentu.
Pertama,di kubu Malut United ada Alwi Selamet,yang mantan bagian skuad kabau sirah pada musim 2017. Kala itu masih bertajuk Liga Torabika.
Kedua ada mantan Hendra Adi Bayauw yang cukup lama di skuad bukit Indarung mulai musim 2011 sampai 2016,sang pemain tipe menyerang ini tentunya akan nostalgia dengan beberapa temennya di kabau sirah,tentu dengan Rosas Setiawan. Hendra Bayauw bisa dikatakan di SPFC namanya melambung dan dikenal publik sepakbola.
Kedua, kehadiran para mantan juga reunian dalam membuktikan siapa terbaik dan pantas disebut raja jawara di pertandingan hari ini.
Faktor ketiga,serba pertama. Pertemuan pertama untuk Malut United dan SPFC. Rekor pertemuan belum ada. Justru di ajang semifinal pertama ini Liga Pengadaian ini jadi saling mengenal kelebihan dan kekurangan kedua tim. Punya beberapa pemain label timnas di kubu tim asal Ternate ini,tentu bukan jaminan mereka mampu meraih poin dengan mudah. Di babak 12 besar lalu,Malut United hampir gagal lolos jika Bekasi City FC, Persela Lamongan dan Deltras Sidoarjo mampu raih poin sempurna lawan Ilham Udin dan kawan kawan.
Pembeda antara tim hanya data statistik pertemuan belum pernah ada. Alias ini baru tersaji nanti malam pukul 19.00 WIB disiarkan langsung oleh TV. Disamping itu kedua tim punya faktor rasa memiliki nama daerah. Malut United walau umurnya baru belia,tapi urusan dukungan, warga Maluku maupun Malut akan membanjiri sorakan dan teriakan dari tribun penonton. Sang pelatih pun legenda hidup Indonesia Imran Nahumarury,tentu tim ini kans promosi ke Liga 1 semakin besar.
Pelatih Delfi Adri secara sesumbar bertekad mencuri poin. Pelatih kelahiran 11 Februari 1967 tersebut baru saja merayakan ulang tahunnya ke 47,tentu ingin dapat kado terindah dalam laga ini . Asa dan mimpi kembali ke liga 1 tentu besar sekali .
Kapten tim Rosad Setiawan juga ingin membuktikan memori liga 2 tahun 2018 akan selalu teringat terus di benak anak Lubuk Basung itu.
Mak itam Kenneth Ngwoke juga punya peluang menambah pundi-pundi golnya. Asal kerja sama tim padu baik Roken,Fandi Eko, Firmansyah serta Ahmad Ikhwan jadi ‘ledakan’ tinggal menunggu waktu. Hasil imbang setidaknya di Senayan,pertanda pertandingan leg kedua akan berjalan mulus. Intinya mental juara sudah mulai terasa. Kekuatan kabau Sirah juga ada di lini pertahanan. Dibabak 12 besar,SPFC cukup kokoh,hanya kebobolan dua gol. Ketika itu versus 1-1 PSIM Yogyakarta di Padang dan PSMS Medan 1-1 laga tandang di Lubukpakam.
Ini laga spesial buat Agus Nova Widiantara,sang palang pintu terakhir Kabau Sirah ini akan kembali tampil pertandingan penting ini, setelah absen lawan Persiraja,akibat kartu merah lawan PSIM Yogyakarta di Mandala Krida.
Apalagi tepat 29 februari nanti,sang pemain asal Tabanan Bali akan merayakan ulang tahun ke 32 lahir,29 Februari 1992.
Spesial tentu untuk kita suporter Spartacks Dimana pun berada. Jika curi poin,maka ini langkah untuk raih tiket makin terbuka lebar. Ayo kabau Sirah kita bisa.
Main dengan tim ‘kloning’asal Jombang lalu ke Delta Sidoarjo dan resmi pakai Malut United per 30 Januari 2023,tentu harga matinya raih poin imbang atau syukur syukur bisa poin tiga. Sasaka (*)